Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi akhirnya mengungkapkan fakta baru soal dugaan kebocoran data KPU (Komisi Pemilihan Umum) yang terjadi beberapa waktu lalu.
Budi Arie kembali menegaskan kalau motif sang hacker cenderung lebih ke ekonomi, bukan soal politik.
"Kalau kebocoran data kan sudah kemarin, itu motifnya ekonomi," ungkap Budi Arie saat di sela-sela acara Anugerah Jurnalistik Kominfo 2023 yang digelar di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (30/11/2023).
Dirinya mengaku kalau dugaan kebocoran data tersebut sudah diperiksa. Hasil temuannya adalah kalau data KPU yang bocor itu adalah Daftar Pemilih Tetap.
Budi Arie menilai kalau data DPT itu bersifat umum, bukan rahasia. Sebab semua Partai Politik (Parpol) memiliki data tersebut.
"Sudah diperiksa, itu kan cuma data DPT. KPU juga sekarang sudah membantah enggak ada apa-apa. Itu cuma DPT. Data biasa," beber dia.
"Maksudnya sudah bilang enggak ada, enggak ada sesuatu yang signifikan (dari) DPT itu. Semua partai politik pun pasti dapat data itu," tambahnya lagi.
Budi Arie kemudian menjelaskan kalau semua Parpol peserta Pemilu 2024 memiliki data DPT tersebut. Diungkap dia, isi data DPT ini meliputi nama, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, hingga domisili.
"Terus apa? Data itu terus hebohnya di mana?" tanya dia.
Baca Juga: Jadwal 5 Debat Capres-Cawapres Resmi dari KPU
"DPT itu, yang berhak mendapatkan DPT itu partai peserta pemilu. Tiga kandidat (Calon presiden/Capres) dapat. Terus datanya apa sih? Apa sih rahasianya datanya itu?" ujarnya lagi.
Dia juga berkelakar kalau kategori data seperti alamat bukanlah sebuah rahasia.
"Semua juga tahu, semua orang, alamat kita. Iya kan misalnya kan? Kan bukan rahasia. Kalau rahasia tuh istri berapa? Pacar berapa? Rekening berapa?" canda Budi Arie.
Lebih lanjut Budi Arie mengatakan kalau modus hacker membobol data KPU adalah untuk unsur ekonomi.
"Cuma mau pengin jual aja, menjual data itu," tandasnya.
Dugaan kebocoran data KPU
Seorang hacker bernama Jimbo mengklaim kalau dirinya berhasil membobol data KPU. Tak main-main, kebocoran data ini mencakup 252 juta orang atau sekitar 252.327.304.
Berita Terkait
-
Jadwal 5 Debat Capres-Cawapres Resmi dari KPU
-
Kominfo Dorong Startup Lokal Makin Masif Tarik Investor
-
Hormat Sambil Senyum Meringis, Ini Arti Pose Anies-Cak Imin di Surat Suara Pilpres 2024
-
Jadwal Debat Capres Cawapres Sudah Rilis, Ini Aturan Mekanisme dan Materinya
-
Siap Hadapi Debat Pilpres, Ganjar Bakal Pamer Pengalaman di Panggung KPU
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?
-
Fakta Unik Burung Walet Kelapa: Otot Sayap Tangguh bak Kawat, Mampu Terbang Nonstop Hingga 10 Bulan
-
Cara Tukar Poin SmartPoin Smartfren Jadi Pulsa
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Update Terbaru Stardew Valley 1.7: Bocoran Ladang Baru hingga Tanggal Rilis