Suara.com - Tim Riset dan Analisis Global Kaspersky (GReAT) telah mengungkap kampanye global berbahaya oleh para penyerang (hacker) menggunakan Telegram untuk mengirimkan spyware Trojan, menargetkan individu dan bisnis di industri fintech dan perdagangan.
Malware tersebut dirancang mencuri data sensitif, seperti kata sandi, dan mengambil alih perangkat pengguna untuk tujuan spionase.
Aksi ini terkait dengan DeathStalker, aktor APT (Advanced Persistent Threat) bayaran yang terkenal yang menawarkan layanan peretasan dan intelijen keuangan khusus.
Dalam gelombang serangan terbaru yang diamati oleh Kaspersky, aktor ancaman mencoba menginfeksi korban dengan malware DarkMe, yakni Trojan akses jarak jauh (RAT).
Tugasnya mencuri informasi dan menjalankan perintah jarak jauh dari server yang dikendalikan oleh para pelaku.
Aktor ancaman di balik kampanye tersebut tampaknya telah menargetkan korban di sektor perdagangan dan fintech, karena indikator teknis menunjukkan malware tersebut kemungkinan didistribusikan melalui saluran Telegram yang berfokus pada topik-topik ini.
Kejahatan siber tersebut bersifat global, karena Kaspersky telah mengidentifikasi korban di lebih dari 20 negara di seluruh Eropa, Asia, Amerika Latin, dan Timur Tengah.
Analisis rantai infeksi mengungkap bahwa penyerang kemungkinan besar melampirkan arsip berbahaya ke posting di saluran Telegram.
Arsip itu sendiri, seperti file RAR atau ZIP, tidak berbahaya, tetapi berisi file berbahaya dengan ekstensi seperti .LNK, .com, dan .cmd. Jika calon korban meluncurkan file-file ini, hal itu mengarah pada pemasangan malware tahap akhir, DarkMe, dalam serangkaian tindakan.
Baca Juga: Perluas Akses Pendanaan Berkualitas bagi Masyarakat, AdaKami dan Superbank Jalin Kolaborasi Super
Maher Yamout, Peneliti Keamanan Utama dari GReAT, Kaspersky, mengungkapkan, alih-alih menggunakan metode phishing tradisional, pelaku ancaman mengandalkan saluran Telegram untuk mengirimkan malware.
"Dalam serangan siber sebelumnya, kami juga mengamati operasi ini menggunakan platform pengiriman pesan lain, seperti Skype, sebagai vektor untuk infeksi awal," katanya dalam keterangan resminya, Senin (4/11/2024).
Menurutnya, metode ini dapat membuat calon korban lebih cenderung mempercayai pengirim dan membuka file berbahaya daripada dalam kasus situs web phishing.
"Selain itu, mengunduh file melalui aplikasi pengiriman pesan dapat memicu lebih sedikit peringatan keamanan dibandingkan dengan unduhan internet standar, yang menguntungkan bagi pelaku ancaman,” jelas dia.
Maher Yamout, melihat bahwa meskipun biasanya menyarankan kewaspadaan terhadap email dan tautan yang mencurigakan, kampanye ini menyoroti perlunya kehati-hatian saat berhadapan bahkan dengan aplikasi pengiriman pesan instan seperti Skype dan Telegram.
Selain menggunakan Telegram untuk pengiriman malware, para hacker juga meningkatkan keamanan operasional dan pembersihan pasca-kompromi mereka.
Berita Terkait
-
Hacker Bjorka Klaim Bobol Data Milik Jokowi dan Gibran, Jutaan Akun Pajak Bocor?
-
Duh! Hacker Korea Utara Bobol Indodax, Kerugian Capai Ratusan Miliar
-
Usai CEO Ditangkap, Telegram Hapus Jaminan Privasi, Obrolan Pribadi Tak Lagi Aman?
-
Imbas CEO Ditangkap, Telegram Kena Banned?
-
Pendiri Telegram Sempat Disandera Prancis, Kini Durov Bebas Bersyarat, Tapi Ada Jaminan Uang Puluhan Miliar
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
5 Tablet Murah untuk Edit Video: Spek Dewa, Memori Besar, Harga Mulai Rp2 Jutaan
-
Dua Tablet Murah POCO Siap Masuk ke Indonesia, Usung Chip Kencang Snapdragon
-
26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 November: Ada Pemain 110-115 dan Ratusan Rank Up
-
5 Tablet dengan RAM 12 GB Plus Baterai Jumbo, Multitasking untuk Pekerjaan Berat
-
Spesifikasi RedMagic 11 Pro: Calon HP Gaming Gahar di Indonesia, Chip Super Kencang
-
HP Murah Oppo Misterius Lolos Sertifikasi, Usung Baterai 7.000 mAh
-
5 Smartwatch Anti Air yang Bisa Dipakai Berenang, Aman hingga Kedalaman 50 Meter
-
7 HP Murah Rp 900 Ribuan Terbaik November 2025: Cocok Buat Orangtua, UI Ringan
-
Acer Luncurkan Predator Triton 14 AI, Laptop Gaming Paling Tipis Bertenaga AI
-
7 Rekomendasi Tablet dengan Stylus Pen Murah Cocok untuk Guru