Menurutnya, pengungkapan alamat IP ke publik bersamaan dengan kebocoran data dapat meningkatkan kemungkinan organisasi menuruti untuk membayar tebusan dalam insiden yang akan datang.
"Taktik ini bisa menjadi strategi pemasaran yang didorong rasa takut, di mana penyerang memamerkan kekejaman mereka dengan mengintimidasi korban di masa mendatang agar membayar dengan cepat," tutupnya dalam keterangan resminya, Sabtu (29/3/2025).
Fog Ransomware menggunakan teknik yang sangat berbeda dari jenis ransomware sebelumnya.
Salah satu fitur utama dari ransomware ini adalah kemampuannya untuk mengenkripsi file secara acak, menggunakan algoritma yang sangat kompleks.
Begitu terinfeksi, Fog akan mencari dan mengenkripsi file penting di komputer korban, termasuk dokumen, spreadsheet, dan database.
Setelah itu, pesan tebusan akan muncul di layar yang menyatakan bahwa file tidak dapat diakses tanpa membayar sejumlah uang tebusan.
Berbeda dengan banyak varian ransomware yang hanya mengenkripsi data, Fog juga menyertakan ancaman untuk membocorkan data sensitif kepada publik, yang berpotensi merusak reputasi perusahaan dan menimbulkan kerugian finansial yang besar.
Hal ini menjadikan korban terpaksa membayar tebusan lebih tinggi agar data mereka tidak tersebar di internet.
Para peneliti keamanan siber mencatat bahwa Fog Ransomware lebih sering menargetkan organisasi besar, instansi pemerintahan, hingga sektor kritis seperti kesehatan dan pendidikan.
Baca Juga: Tips Amankan Data Pribadi, Jangan Sampai Momen Lebaran Hilang!
Serangan terhadap sektor-sektor ini dapat menyebabkan gangguan operasional yang besar, karena selain mengenkripsi data, ransomware ini juga dapat merusak sistem yang berfungsi untuk operasional sehari-hari.
Akibatnya, proses bisnis dapat terhenti, yang berpotensi menyebabkan kerugian finansial yang sangat signifikan.
Berita Terkait
-
Heboh Mr Bert Soal Hoax Ransomware BRI, Ternyata Mantan Admin Judi Online
-
Ransomware BRI Terbukti Hoaks, 2 Pengamat IT Ini Digeruduk Netizen
-
Serangan Ransomware BRI Hoax, Pakar ini Bagi Tips Antisipasi Kabar Bohong
-
Teguh Aprianto: Klaim Ransomware Bank BRI oleh Bashe Terkocak Sepanjang Masa
-
Hoax soal Viral BRI Terkena Ransomware, Ini Faktanya
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 26 Oktober: Ada Bundle, Diamond, dan Skin Keren
-
27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
-
Trailer Fallout 4 Anniversary Edition Beredar, Siap Hadir ke Switch 2
-
Mode Battle Royale Battlefield 6 Dirumorkan Rilis Gratis Minggu Depan
-
FFWS 2025 Jakarta Mengguncang! Update Flame Arena Hadirkan Loadout, Taktik Baru, Booyah!
-
Canon Sukses Besar! Kelas Foto dan Video Pernikahan di Sumatera Ludes Terjual, Dukung Talenta Lokal
-
20 Kode Redeem FC Mobile 25 Oktober: Boost Skuadmu dengan Gems, Koin, dan Pemain Edisi Khusus
-
Situs Web Kamu Bisa Jadi Sarang Konten Ilegal Tanpa Sadar, Ini Modus Kejahatan Siber Terbaru!
-
20 Kode Redeem FF 20 Oktober Hadirkan Skin M1887, Bundle Langka, dan Diamond Gratis!
-
Cara Gampang Stop Iklan Pop-up di Xiaomi HyperOS Selamanya