- China meluncurkan armada truk kargo listrik tanpa awak.
- Truk otonom beroperasi 24/7 dalam kondisi ekstrem.
- Teknologi ini mengancam masa depan profesi sopir truk.
Suara.com - Sebuah pemandangan yang dulu hanya ada dalam imajinasi fiksi ilmiah kini menjadi kenyataan.
Di tengah lanskap industri yang menantang, barisan raksasa baja atau mobil truk bergerak tanpa henti, mengangkut puluhan ton material.
Namun, jika Anda mengintip ke depan, tidak akan ada kabin, tidak ada kemudi, dan yang terpenting, tidak ada seorang pun di dalamnya.
Inilah fajar dari era transportasi otonom sepenuhnya, yang dipelopori oleh China dengan peluncuran armada truk kargo listrik tanpa awak.
Peristiwa ini bukan lagi sekadar uji coba teknologi, melainkan sebuah implementasi skala besar yang menandai babak baru dalam sejarah logistik dan mungkin menjadi awal dari senja kala profesi seorang pengemudi truk.
Armada awal yang terdiri dari 100 unit truk XCMG ZNK95 ini adalah pekerja keras futuristik.
Tidak nampak ruang kemudi, truk-truk ini dirancang untuk beroperasi di lingkungan paling ekstrem di planet ini.
Seperti area pertambangan dengan suhu beku yang bisa mencapai 40 derajat Celsius, sebuah wilayah di mana keselamatan manusia selalu menjadi taruhan.
Otak di balik operasi senyap ini adalah orkestrasi sempurna antara kecerdasan buatan (AI), sensor radar gelombang milimeter yang presisi, serta tulang punggung digital berupa jaringan 5G-Advanced.
Baca Juga: Pro Kontra Gasing Pemadam Anak SD, Tak Cuma Penghapus Ini Cara Buat Pakai Baterai
Seluruh armada terhubung secara real-time ke pusat kendali berbasis cloud, memungkinkan mereka untuk berkomunikasi, berkoordinasi, dan menjalankan misi dengan tingkat efisiensi yang mustahil dicapai oleh manusia.
Hasilnya, performa operasional melonjak hingga 20%, sementara biaya produksi dapat ditekan secara signifikan.
Keunggulan mereka tidak berhenti di situ. Dibandingkan truk konvensional, efisiensi armada otonom ini diklaim 20% lebih unggul.
Lebih fenomenal lagi, sistem ini didukung oleh teknologi pertukaran baterai super cepat, yang memungkinkan setiap unit untuk terus bekerja selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, tanpa henti.
Mereka tidak mengenal lelah, tidak butuh istirahat, dan tidak terpengaruh oleh kondisi berbahaya.
Dengan target penambahan unit hingga mencapai 300 armada dalam tiga tahun ke depan, inovasi ini mengirimkan pesan yang jelas, masa depan pekerjaan manual di sektor transportasi sedang ditulis ulang.
Berita Terkait
- 
            
              Pro Kontra Gasing Pemadam Anak SD, Tak Cuma Penghapus Ini Cara Buat Pakai Baterai
- 
            
              Ahok Buka Kartu: 3 Kunci Ini Bisa Bikin Otomotif RI Jadi Raksasa Ekonomi
- 
            
              Industri Horeka RI Wajib Berubah atau Kehilangan Daya Saing
- 
            
              Ancaman Hukuman Bagi Pembuat Gambar Manipulasi AI, Pemain Timnas Jadi Korban
- 
            
              Viral di Anak SD! Tutorial Bikin Gasing Penghapus Pemadam Berputar Kencang dan Lama
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Gandeng Raksasa Pengembang Jepang, Sinar Mas Land Hadirkan Kota Wisata Ecovia
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
Terkini
- 
            
              Usai Debut di China, Realme GT 8 Pro Bersiap ke Pasar Internasional
- 
            
              Update Bracket Playoffs MPL ID S16: ONIC-AE di Final Upper, Navi-Dewa Tersingkir
- 
            
              Xiaomi Siap Rilis G30 Max, Penyedot Debu Nirkabel dengan Baterai 4.000 mAh
- 
            
              5 Fakta Komet ATLAS: Awalnya Dicurigai Pesawat Alien, NASA Ungkap Bukan Ancaman
- 
            
              Vivo X300 Rilis di Eropa dengan Baterai Lebih Kecil, Lanjut ke Indonesia?
- 
            
              Pre-Order Resident Evil Requiem Dibuka, Ada Edisi Khusus
- 
            
              Mode Fox Hunt Resmi Hadir di Game Metal Gear Solid Delta: Snake Eater
- 
            
              59 Kode Redeem FF Terbaru 31 Oktober: Klaim Skin Sport Car, SG2, dan Gloo Wall Dual Might
- 
            
              Generasi Happy dari Tri Ajak Anak Muda Indonesia Wujudkan Pensi Impian Bareng Idola
- 
            
              27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 31 Oktober: Raih 18.300 Gems dan Pemain 111-113