- Supermoon 5 Desember 2025 adalah fenomena alam biasa saat bulan tampak lebih besar dan terang.
- Satu-satunya bahaya nyata adalah potensi banjir rob di pesisir akibat meningkatnya gravitasi bulan.
- Nikmati keindahannya, namun warga pesisir diimbau untuk selalu waspada dan siaga terhadap pasang laut.
Suara.com - Langit malam akan segera menyuguhkan pertunjukan penutup yang spektakuler di penghujung tahun. Fenomena Supermoon 5 Desember 2025, yang juga dikenal sebagai Cold Moon, akan menjadi bulan purnama terakhir sekaligus yang paling dekat dengan Bumi sepanjang tahun.
Momen ini selalu dinanti para pengamat langit karena keindahannya yang luar biasa. Namun, di balik pesonanya, muncul pertanyaan yang selalu berulang, apakah Supermoon ini berbahaya?
Jawabannya tidak sesederhana ya atau tidak. Secara astronomis, Supermoon sama sekali tidak berbahaya. Ini adalah fenomena alam yang normal.
Namun, dampaknya terhadap Bumi, terutama pada permukaan air laut, adalah sesuatu yang perlu kita pahami dan waspadai secara ilmiah, bukan dengan kepanikan.
Artikel ini akan membedah fakta dan mitos seputar Supermoon terakhir 2025, serta menjelaskan siapa saja yang perlu waspada.
Apa Sebenarnya Supermoon 'Cold Moon' Itu?
Sebelum membahas dampaknya, mari kita pahami dulu apa yang akan kita saksikan. Istilah "Supermoon" digunakan untuk menggambarkan kondisi ketika bulan purnama terjadi pada saat orbit Bulan berada di titik terdekatnya dengan Bumi (dikenal sebagai perigee).
- Terlihat Lebih Besar dan Terang
Karena jaraknya yang lebih dekat, Bulan akan tampak sekitar 14% lebih besar dan 30% lebih terang dibandingkan saat berada di titik terjauhnya (apogee).
- Puncak Fenomena
Puncak Supermoon Cold Moon di Indonesia diperkirakan terjadi pada Jumat, 5 Desember 2025. Waktu terbaik untuk pengamatan adalah saat Bulan terbit di ufuk timur atau sebelum terbenam di ufuk barat, karena ilusi optik membuatnya tampak jauh lebih besar.
- Asal Nama 'Cold Moon'
Nama ini berasal dari tradisi penduduk asli Amerika, merujuk pada bulan purnama di awal musim dingin yang beku di belahan Bumi utara.
Baca Juga: Antisipasi Rob Saat Nataru 2026, Pemkab Siagakan Ratusan Satgas dan Pompa Apung di Kepulauan Seribu
Fenomena ini murni soal perspektif dan jarak, sebuah tarian kosmik yang indah antara Bumi dan satelitnya. Tidak ada energi aneh atau radiasi berbahaya yang dipancarkan.
Hubungan Ilmiah Supermoon dengan Potensi Banjir Rob
Inilah inti dari kekhawatiran banyak orang. Bahaya yang sering dikaitkan dengan Supermoon bukanlah datang dari langit, melainkan dari laut.
Dampak utamanya adalah peningkatan gaya gravitasi yang memengaruhi pasang surut air laut.
Ketika Bulan berada di posisi terdekatnya dengan Bumi, gaya tariknya menjadi lebih kuat dari biasanya. Hal ini menyebabkan:
- Pasang Maksimum yang Lebih Tinggi: Air laut akan mengalami pasang naik yang lebih ekstrem.
- Surut Minimum yang Lebih Rendah: Demikian pula, saat surut, permukaan air laut akan lebih rendah dari biasanya.
Kondisi inilah yang menciptakan potensi banjir rob atau banjir pesisir. Air laut yang pasang lebih tinggi dari biasanya dapat meluap ke daratan, terutama di wilayah pesisir yang dataran rendah.
Berbagai lembaga pemerintah telah mengantisipasi hal ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, misalnya, secara rutin mengeluarkan peringatan dini potensi banjir rob kepada warga pesisir menjelang fenomena Supermoon.
Peringatan serupa juga sering dikeluarkan di berbagai wilayah pesisir Indonesia lainnya.
Membedah Fakta dan Mitos Supermoon
Kekhawatiran yang berlebihan sering kali muncul dari misinformasi. Mari kita pisahkan mana ancaman nyata dan mana mitos yang tidak terbukti secara ilmiah.
1. MITOS: Supermoon menyebabkan gempa bumi, letusan gunung berapi, atau tsunami.
FAKTA: Tidak ada bukti ilmiah yang konklusif yang mengaitkan Supermoon secara langsung dengan bencana geologis besar.
Meskipun ada sedikit peningkatan tekanan gravitasi pada lempeng tektonik, para ilmuwan dari USGS (Survei Geologi Amerika Serikat) menyatakan pengaruhnya "sangat kecil" dan tidak cukup untuk memicu gempa besar.
2. MITOS: Supermoon membawa pertanda buruk atau bencana besar.
FAKTA: Ini adalah takhayul. Supermoon adalah siklus astronomi yang dapat diprediksi dan telah terjadi selama miliaran tahun. Tidak ada korelasi antara posisi Bulan dengan nasib manusia atau bencana non-hidrologis.
3. FAKTA NYATA: Supermoon secara signifikan meningkatkan risiko banjir pesisir (rob).
Ancaman ini sangat nyata, terutama jika fenomena Supermoon terjadi bersamaan dengan faktor cuaca lain seperti hujan lebat di hulu atau angin kencang menuju daratan.
Kombinasi inilah yang membuat banjir rob bisa menjadi lebih parah dan meluas.
Tips Aman Menikmati Supermoon dan Langkah Antisipasi
Jadi, apakah kita perlu panik? Tentu tidak. Yang kita butuhkan adalah kewaspadaan dan persiapan, terutama bagi mereka yang berada di area berisiko.
Bagi Warga Umum
Supermoon adalah kesempatan emas untuk menikmati keindahan alam semesta khususnya tata surya.
- Cari Lokasi Terbaik: Pergilah ke tempat yang minim polusi cahaya, seperti pantai, pedesaan, atau puncak bukit.
- Gunakan Alat Bantu: Walaupun terlihat jelas dengan mata telanjang, menggunakan teleskop atau bahkan lensa tele kamera akan memberikan pengalaman yang jauh lebih detail.
- Abadikan Momen: Ini adalah saat yang tepat untuk mengasah kemampuan fotografi astronomi Anda.
Bagi Warga di Wilayah Pesisir
- Pantau Informasi Resmi: Simak terus pembaruan dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) dan BPBD setempat mengenai prakiraan pasang maksimum dan potensi rob.
- Amankan Aset: Jika Anda tinggal di area yang rawan rob, amankan barang-barang berharga, dokumen penting, dan peralatan elektronik ke tempat yang lebih tinggi.
- Siapkan Rencana Evakuasi: Ketahui jalur evakuasi dan lokasi penampungan sementara jika kondisi memburuk.
Nikmati Keindahannya, Waspadai Dampaknya
Supermoon 5 Desember 2025 bukanlah sebuah ancaman dari langit, melainkan sebuah fenomena astronomi yang memukau dengan dampak fisik yang nyata di Bumi.
Bahayanya tidak terletak pada Bulan itu sendiri, tetapi pada interaksinya dengan lautan kita yang dapat memicu banjir rob di wilayah pesisir.
Dengan memahami ilmunya, kita bisa mengganti rasa takut dengan kewaspadaan. Mari kita nikmati pemandangan spektakuler Cold Moon terakhir di tahun 2025 ini dengan bijak.
Bagi sebagian besar dari kita, ini adalah malam untuk mengagumi kebesaran alam semesta. Bagi saudara-saudara kita di pesisir, ini adalah pengingat untuk selalu siaga.
Bagikan artikel ini kepada keluarga dan kerabat Anda untuk menyebarkan informasi yang benar dan bermanfaat! Apa rencana Anda untuk menyaksikan Supermoon nanti? Bagikan pendapat dan pengalaman Anda di kolom komentar di bawah!
Berita Terkait
-
Antisipasi Rob Saat Nataru 2026, Pemkab Siagakan Ratusan Satgas dan Pompa Apung di Kepulauan Seribu
-
10 Fenomena Langit Desember 2025, Ada Cold Moon dan Hujan Meteor Ursid
-
4 Bulan Kelahiran yang Berpotensi Kaya Raya 7 Turunan, Kamu Salah Satunya?
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
Terkini
-
Studi Ungkap Alasan Kita Ikut Merasa Sakit saat Melihat Orang Terluka
-
Coocaa Resmi Rilis X66H Series: TV QD-Mini LED dengan Teknologi Layar Ultra-Canggih
-
Mumi Guanajuato di Meksiko Diduga Mengandung Jamur Aktif Berbahaya
-
Cara Bikin YouTube Recap 2025, Rangkuman Setahun Video dan Musikmu
-
Kolaborasi OPPO dan Garuda Indonesia Hadirkan Pengalaman Premium dari Langit hingga Race Track
-
6 Game Paling Populer di 2025 yang Wajib Masuk Daftar Main Kamu
-
8 Tablet dengan Layar AMOLED untuk Kerja: Nyaman di Mata, Baterai Tahan Lama
-
Indosat Percepat Pemulihan Jaringan di Wilayah Bencana, Kerahkan Teknologi dan Kolaborasi
-
Lonjakan Mengerikan di 2025: Pencurian Kata Sandi Naik 59%! Inilah Cara Para Hacker Mengintai
-
39 Kode Redeem FF 4 Desember 2025: Sikat Arrival Animation Natal dan Skin SG2