Bisnis / Inspiratif
Senin, 03 Februari 2014 | 13:37 WIB
Suara.com

Suara.com -

Anda mungkin sudah pernah melakukan investasi, baik dalam bentuk tabungan, saham atau portfolio lainnya. Untuk memudahkan anda memilih investasi mana yang paling tepat, client investment specialist dari Fundsupermart, Abraham Lum mempunyai tiga tips yang bisa membuat anda lebih sukses dalam melakukan investasi.

  1. Jangan perlakukan dana investasi anda seperti angsa emas

 Beberapa investor melihat dana yang akan diinvestasikan hanya dari performa di masa lalu yaitu dari pendapatan potensial yang bisa diraih tanpa melihat risiko. “Contohnya, apabila dana investasi meraih imbal balik 10 persen tahun lalu, investor biasanya berharap bisa mendapatkan imbal yang sama pada tahun berikutnya. Namun, ketika pasar berfluktuasi, dana investasi tersebut kemungkinan tidak akan meraih hasil yang baik. Lalu, para investor stress dan mulai membuat keputusan yang drastis, membeli dan kemudian langsung menjual, yang seperti ini bisa mempengaruhi keseluruhan portfolionya,” kata Abraham.

  1. Jangan pernah investasikan uang yang akan anda gunakan di masa depan

 Uang yang akan digunakan di masa depan biasanya uang untuk liburan keluarga, pembayaran cicilan rumah atau dana pendidikan anak. “Semakin anda tidak ingin kehilangan uang itu, maka semakin stress perjalanan investasi yang dialami investor tersebut,” ujar Abraham. Karena itu, uang yang akan digunakan untuk investasi seharusnya uang yang sudah anda siapkan untuk hilang. Cara terbaik untuk memperluas uang anda adalah dengan melakukan investasi dalam beberapa porsi, pisahkan uang anda dalam beberapa bagian jadi anda tetap bisa investasui ketika pasar tengah lesu. Contohnya, apabila anda punya uang $ 50.000 maka bisa dipecah menjadi masing-masing $ 10.000.

  1. Rencanakan investasi sesuai dengan toleransi risiko anda

Investor yang konservatif bisa focus pada obligasi atau investasi dengan pendapatan yang tetap. Fluktuasinya lebih sedikit dibandingkan saham atau dikenal juga dengan nama ekuitas dan obligasi high yield yang biasanya dikeluarkan oleh perusahaan. Saham atau obligasi high yield biasanya memberikan imbal 5 persen atau lebih tetapi dengan risiko yang lebih besar. (AsiaOne)

Load More