Suara.com - Krisis politik yang melanda Ukraina membuat nasabah perbankan khawatir degan dana yang disimpannya di bank. Akibatnya, terjadi penarikan dana secara besar-besaran. Puncak terbesar penarikan dana oleh nasabah terjadi pada 18-20 ebruari lalu ketika polisi bentrok dengan pengunjuk rasa di Kiev.
Ketika itu, jumlah dana nasabah yang ditarik dari perbankan mencapai 3,1 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp35 triliun. Pemerintahan sementara Ukraina mencatat, 7 persen dana nasabah ditarik keluar dari perbankan selama krisis politik di negara itu.
Penjabat sementara Presiden Ukraina Oleksandr Turchynov meminta parlemen untuk segera membentuk pemerintahan sementara. Amerika Serikat dan Uni Eropa sudah sepakat untuk membantu Ukraina yang terancam gagal membayar utang luar negeri yang jatuh tempo apabila tidak menerima bantuan dari dunia internasional.
Negara pecahan Uni Soviet itu memerlukan dana 35 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp406 triliun agar bisa selamat dari ancaman default (gagal bayar utang). Parleme juga sudah menunjuk Gubernur Bank Sentral yang baru yaitu Stepan Kubiv.
“Perekonomian Ukraina perlu pertolongan dan itu memberi tekanan kepada kelompok revolusioner untuk segera membentuk pemerintahan baru. Pemberian dana talangan dalam jumlah besar dari dunia internasional tidak akan terlaksana apabila pemerintahan baru Ukraina lemah,” kata analis Lilit Gevorgyan dari HIS Global Insight di London. (Bloomberg)
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Industri Petrokimia Dinilai Punya Peluang Besar Berkembang di Indonesia
-
Cadangan Gas Turun, PGN Ungkap Tantangan Industri Migas Nasional
-
Reklamasi: Saat Kewajiban Hukum Bertransformasi Menjadi Komitmen Pemulihan Ekosistem
-
Pemerintah Mulai Pangkas Kuota Ekspor Gas Secara Bertahap
-
Kuota Mudik Gratis Nataru 2026 Berpeluang Ditambah, Cek Link Resmi dan Tujuan
-
Saham INET Melesat 24 Persen Usai Kantongi Restu OJK untuk Rights Issue Jumbo
-
Pabrik VinFast Subang Didemo Warga Kurang dari 24 Jam Setelah Diresmikan
-
Gus Ipul Datangi Purbaya, Usul Bansos Korban Bencana Sumatra Rp 15 Ribu per Hari
-
Hadapi Libur Nataru, BRI Optimistis Hadirkan Layanan Perbankan Aman
-
Nilai Tukar Rupiah Ambruk Gara-gara Kredit Nganggur