Suara.com - Kementerian Kehutanan mengungkapkan saat ini ditengarai lahan perkebunan kelapa sawit di Riau mengalami penambahan seluas 1 juta hektare menyusul kebakaran hutan yang terjadi di provinsi tersebut belakangan ini.
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan di Jakarta menyatakan, kebakaran lahan dan hutan yang berdampak terhadap merebaknya bencana asap di wilayah tersebut ada indikasi disengaja untuk pembukaan perkebunan sawit.
"Mereka membakar hutan untuk sawit. Kami akan melakukan penyelidikan terhadap hal ini," katanya di sela resepsi Hari Bakti Rimbawan ke 31 di Gedung Manggala Wanabakti, Senin (17/3/2014) seperti dilansir Antara.
Menhut menyatakan, pelaku pembakaran lahan dan hutan tersebut tidak sendirian namun diindikasikan ada oknum "cukong" yang ada di belakangnya apalagi ditengarai muncul peningkatan luas lahan perkebunan kelapa sawit hingga 1 juta ha.
"Kami sudah meminta kepada aparat keamanan untuk menangkap pelaku (pembakaran hutan) maupun cukong-cukong di belakangknya dan diproses secara hukum. Bila perlu tembak di tempat," katanya.
Sementara itu terkait merebaknya asap sebagai dampak kebakaran lahan dan hutan di Riau, Zulkifli menyatakan, dalam apel yang dilakukan dengan Presiden SBY di Pekanbaru pekan lalu disampaikan bahwa seluruh unsur baik pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun aparat siap berintegrasi menanggulanginya.
"Gubernur, bupati hingga kepala desa dan pengusaha bertekat untuk bersama-sama mencegah asap ini," katanya.
Sebelumnya saat memimpin upacara bendera peringatan Hari Bakti Rimbawan 2014 Menhut menyatakan, pembangunan kehutanan ke depan diarahkan ke pendekatan ekosentris yang menyeimbangkan manusia sebagai satu bagian dari mata rantai ekosistem yakni air, tanah, flora dan fauna.
Pihaknya juga menyatakan, pemberian akses yang luas di bidang hukum dan akses pembiayaan bagi masyarakat miskin di dalam ataupun di sekitar hutan layak dipertahankan dan diperluas kualitasnya. (Antara)
Berita Terkait
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto
-
KPK Kembangkan Kasus OTT Abdul Wahid, Rumah Dinas Plt Gubernur Riau Digeledah
-
Berkat Laporan Warga, Polisi Sita 8 Ton Kayu Ilegal di Kepulauan Meranti
-
Disegel dan Jadi Penyebab Banjir, PTPN III Ternyata Berniat Tambah 59 Ribu Hektar Lahan Sawit
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina