Suara.com - Hilangnya pesawat MH370 memberikan pengaruh besar terhadap reputasi maskapai penerbangan Malaysia Airlines. CEO MAS Ahmad Jauhari Yahya mengatakan, perlu kerja keras untuk mengembalikan lagi reputasi Malaysia Airlines di pasar dan juga dunia internasional.
“Apabila anda melihat dari pengalaman maskapai yang juga mengalami nasib yang sama, mereka perlu waktu sekitar enam bulan untuk bangkit lagi dan mengembalikan reputasi mereka di pasar,” kata Ahmad Jauhari.
Ahmad juga menolak untuk mengundurkan diri pasca-hilangnya MH370. Alasannya, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan di perusahaan plat merah itu. Namun, dia tidak menutup kemungkinan untuk mengundurkan diri di masa yang akan datang.
Malaysia Airlines MH370 hilang sejak Sabtu (8/3/2014) lalu. Pesawat yang membawa 227 penumpang dan 12 kru itu hilang dari radar 40 menit setelah lepas landas dari bandara internasional Kuala Lumpur dalam perjalanan menuju Beijing. Proses pencarian MH370 melibatkan 26 negara. Hari ini tepat satu bulan hilangnya MH370.
Pelaksana tugas Menteri Transportasi Malaysia Hishammudin Hussein mengatakan, kapal pencari pesawat Malaysia Airlines MH370 berhasil mendeteksi suara dari bawah laut yang konsisten dengan “ping” dari kotak hitam pesawat. Menurut Hussein, informasi dari satelit tidak mengindikasikan atau memperlihatkan tentang penumpang yang selamat.
“Kami tetap berharap dan berdoa ada yang selamat. Kami hanya bisa berharap,” ujar Hussein.
Sementara itu, ketua tim pencari MH370 dari Australia, Angus Houston mengatakan, perlu waktu beberapa hari untuk memastikan apakah sinyal yang dideteksi oleh kapal Australia itu berasal dari kotak hitam milik MH370. Menurut dia, temuan ini sangat penting dalam kelanjutan pencarian MH370. (MalaysiaInsider)
Berita Terkait
-
Satu Dekade Berlalu, Malaysia Kembali Cari Pesawat MH370 yang Hilang Misterius
-
Broken Ridge Dimana? Diduga Kuat Jadi Lokasi Jatuhnya Pesawat MH370
-
10 Tahun Tragedi MH17, Luka Lama Belum Sembuh, Keadilan Masih Dicari
-
Gunung Ruang Meletus, Puluhan Penerbangan di Malaysia dan Singapura Dibatalkan
-
Sinopsis MH370: The Plane That Disappeared, Tayang di Netflix
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
Dampingi Prabowo di New York, Menko Zulhas: RI Tawarkan Solusi Pangan dan Iklim di Panggung Dunia
-
KVB Berkunjung ke Suara.com, Tawarkan Keunggulan Aplikasi dan MetaTrader 5
-
RI Punya Gudang Baja Canggih, Bisa Hemat Biaya Logistik Rp 3,7 Miliar per Bulan
-
Investor Asing Asal Swiss Buang 100 Juta Lembar Saham BUMI Milik Grup Bakrie
-
Peruri Klaim Berhasil Reduksi Emisi Karbon Hingga 102 Persen
-
YLKI Desak Pemerintah Setop Sementara Program Makan Gratis Usai Marak Kasus Keracunan
-
Telkom Kenalkan Dunia Siber Kepada Talenta Muda Lewat Telkom Cyberfest Vol. 2
-
Hari Sungai Sedunia, Telkom Gandeng Pandawara Gelar River Clean Up di Cioray Bandung
-
Anak Usaha Produsen Susu dan Es Krim Diamond Digugat PKPU, Dianggap Punya Utang Rp367 Juta
-
Kebijakan Kuota Impor Kemenperin Dipertanyakan, Industri Tekstil RI Kian Babak Belur