Suara.com - Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia turun drastis pada sesi penutupan perdagangan, Kamis (10/4/2014). Pelaku pasar merespon negatif hasil hitung cepat pemilu legislatif karena tidak ada satu pun partai politik yang meraih 20 persen suara.
Pada Kamis sore, IHSG melorot 164 poin atau 3,3 persen ke level 4.757. Ini merupakan penurunan indeks terbesar sejak Agustus tahun lalu. Awal pekan ini, indeks sempat mencatat rekor di posisi 4.900 ketika pasar menyambut euforia pelaksanaan pemilu legislatif.
Karena tidak adanya parpol yang meraih 20 persen suara – syarat bagi parpol untuk bisa mengajukan capres – maka kemungkinan besar akan terjadi koalisi antarparpol. Menurut analis dari Bank CIMB Niaga, Mika Martumpal, pasar akan menghadapi ketidakpastian dalam tiga bulan ke depan.
“Ketidakpastian yang meningkat menimbulkan sentimen negatif, karena tidak ada parpol yang dominan. Kemungkinan besar akan terjadi dua putaran dalam pilpres di Juli dan September,” ujarnya.
Volume perdagangan 7 miliar lot saham dengan nilai transaksi Rp11,4 triliun. Ada 55 saham naik, 280 saham turun dan 87 saham stagnan. Pelaku pasar tidak menyangka PDI Perjuangan yang merupakan partai pendukung Joko Widodo sebagai capres gagal meraih 20 persen suara.
Ketika Joko Widodo berada di jalur yang tepat untuk menjadi Presiden berikutnya, partai pendukungnya justru tidak sekuat yang diantisipasi setelah melihat raihan suara yang didapat PDI Perjuangan. Pasar kemungkinan tidak akan naik dalam tiga bulan ke depan,” kata Alan Richardson, analis dari Samsung Asset Management Co. (Bloomberg/RTI)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Untung Rugi Redenominasi Rupiah
-
54 SPBU Disanksi dan 3.500 Kendaraan Diblokir Pertamina Akibat Penyelewengan BBM
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Mengapresiasi Inovasi: Energi Penggerak Menuju Indonesia Emas 2045
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi