Suara.com - Ekonom Senior Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan mengatakan fokus pemerintahan baru dalam bidang ekonomi adalah memperkuat sarana infrastruktur yang bermanfaat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
"Siapapun presidennya, penguatan sektor manufaktur, pertanian dan ekspor harus dilakukan, dengan melakukan pembenahan infrastruktur yang menjadi prioritas," katanya.
Fauzi mengatakan untuk membangun sarana infrastruktur seperti jalan tol atau bandara udara, pemerintah membutuhkan ruang fiskal yang memadai dengan mulai menghemat belanja subsidi yang tidak efektif.
"Untuk itu wacana kenaikan harga BBM bersubsidi harus dilakukan, agar defisit neraca transaksi berjalan bisa diturunkan, dan tekanan terhadap rupiah mengendur," katanya.
Selain itu, Fauzi memaklumi apabila kebijakan ekonomi mendatang lebih berkompromi dengan situasi yang ada, karena pemerintahan baru terdiri dari koalisi dan tidak ada partai politik yang dominan dalam pemilu legislatif.
"Kemungkinan platform ekonomi dan retorika politik pada kampanye tidak terealisasi, terutama dalam penanganan defisit neraca transaksi berjalan. Jadi pemerintahan baru tidak bisa terlalu proteksonis dan nasionalis," katanya.
Menurut Fauzi, kabinet yang berasal dari koalisi dan parlemen tanpa mayoritas, sangat rawan kehilangan fokus arah kebijakan dan hal ini sempat dikhawatirkan investor seusai munculnya hasil penghitungan cepat pemilu.
"Mereka khawatir pemerintahan nantinya tidak efisien, karena mereka menginginkan koalisi tidak terlalu besar, sehingga formulasi kebijakan lebih efektif, namun asumsi itu salah," katanya, Namun, Fauzi menambahkan investor telah memberikan apresiasi terhadap jalannya pemilu legislatif yang relatif aman dan mengharapkan presiden terpilih dapat memberikan ketenangan kepada pelaku pasar. (Antara)
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025