Suara.com - Rencana pemerintah melepas saham di Bank Tabungan Negara (BTN) kepada Bank Mandiri akan menguntungkan kedua pihak, terutama untuk memperkuat struktur modal BTN.
Ketua Umum Perhimpunan Bank-Bank Nasional (Perbanas) Sigit Pramono mengatakan bahwa saat ini BTN memiliki kekuatan dalam hal penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR). Sementara Bank Mandiri di sektor korporasi, sehingga Bank Mandiri bisa lebih memperluas cakupan bisnisnya.
"Kedua bank itu bisa bersinergi dengan sangat bagus dan saling melengkapi satu dengan yang lain," katanya.
Sigit menilai, aksi bisnis ini merupakan akuisisi dan bukanlah merger dan untuk itu karyawan BTN tidak perlu khawatir, sebab akuisisi ini justru akan lebih menguatkan BTN.
Sebagai bank dengan fokus KPR, tegasnya, BTN selama ini terkendala modal dan sumber pendanaan yang kian terbatas.
Hal itu tercermin dari tingginya tingkat Loan To Deposit Ratio (LDR) BTN yang mencapai 104,4 persen di atas ketentuan Bank Indonesia (BI). Selama 2013, total Dana Pihak Ketiga (DPK) BTN sebesar Rp96,2 triliun dan mayoritas yaitu 54,9 persen merupakan dana mahal.
Menurut dia, hal itu bisa ditutupi oleh Bank Mandiri yang memiliki kekuatan modal dan sumber dana pihak ketiga yang besar. Sampai 2013, Bank Mandiri memiliki modal sebesar Rp82,4 triliun, terbesar di antara Bank BUMN lainnya.
Sementara dari total dana pihak ketiga di Bank Mandiri sebesar Rp556,3 triliun di 2013, sekitar Rp359,9 triliun merupakan dana murah. Menurut Sigit, akuisisi Bank Mandiri terhadap BTN juga akan menguntungkan pemerintah.
"Dengan melepas saham pemerintah ke bank BUMN, pemerintah akan tetap memiliki kontrol penuh terhadap fungsi dan peran strategis BTN sebagai bank yang fokus mendukung penyediaan rumah bagi masyarakat," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Pertumbuhan Kredit Kuat dan DPK Meningkat, Fungsi Intermediasi Bank Mandiri Solid di Akhir Tahun
-
Bank Mandiri Oversubscribed 3,10 Kali Setara Rp15,5 Triliun
-
Relawan Mandiri dan BUMN Peduli Bantu Tanggap Bencana Sumatra, Bukti Solidaritas Tanpa Batas
-
Bank Mandiri Bagi Dividen Rp9,3 Triliun, Ini Jadwalnya
-
Perubahan Komisaris Bank Mandiri Dinilai Strategis Dukung Ekspansi Bisnis
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Akhir Tahun, OJK Laporkan Dana Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.810 Triliun
-
5 Alasan Mengapa Harga Emas Cenderung Naik Terus Setiap Tahun
-
Harga Perak Cetak Rekor 2025, Bagaimana 2026?
-
Emas Antam Stagnan Jelang Tahun Baru, Harganya Masih Rp 2.501.000 per Gram
-
Harga Emas Antam Catat Rekor Penurunan Terburuk Pada Akhir Tahun 2025
-
Dapat Obat Kuat BI, Rupiah Makin Perkasa Lawan Dolar AS ke Level Rp16.739
-
Penumpang KRL Dilarang Bawa Petasan dan Kembang Api
-
Operasional KRL Diperpanjang Hingga Jam 1 Pagi di Malam Tahun Baru, Intip Jadwalnya
-
Layanan Pulih 100 Persen, BSI Pastikan Operasional dan Transaksi Nasabah di Aceh Kembali Normal
-
Kejahatan Siber Serang Industri Pasar Modal, OJK Minta Jaga Data Pribadi