Suara.com - Lembaga Penjamin Simpanan diminta tidak menjual Bank Mutiara di bawah harga Rp6,7 triliun. Pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, Revrisond Baswir mengatakan, angka tersebut merupakan batas minimal karena sesuai dengan dana talangan yang dikucurkan pemerintah kepada Bank Century yang kemudian berganti nama menjadi Bank Mutiara.
Revrisond menduga, Bank Mutiara sulit untuk dijual karena kasus hukum terkait dana talangan sebesar Rp6,7 triliun masih belum tuntas. Karena itu, dia menyarankan penjualan Bank Mutiara harus simultan dengan penyelesaian kasus hukumnya.
“Bisa jadi mereka (para investor-red) masih enggan membeli karena kasus hukumnya masih berjalan. Dana bailout ini membuat penjualan Bank Mutiara menjadi tricky. Tetapi saya pikir LPS jangan sampai menjual di bawah Rp6,7 triliun, kalau itu dilakukan namanya jual rugi dong. Saran saya, kalau memang tidak ada investor yang berminat maka bisa dilakukan dengan dua cara yaitu akuisisi atau merger," kata Revrisond kepada suara.com melalui sambungan telepon, Kamis (1/5/2014).
Sebelumnya, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memastikan ada 18 calon investor yang berminat untuk membeli saham PT Bank Mutiara Tbk. Sekretaris LPS Samsu Adi Nugroho menjelaskan 18 calon investor yang telah menyatakan minat tersebut diperkirakan berasal dari delapan investor dalam negeri dan sepuluh investor luar negeri. Sepuluh investor luar negeri tersebut berasal dari Jepang, Singapura, Malaysia, Hong Kong, Australia, Timur Tengah dan Taiwan.
“Kami menyambut gembira dan optimis bahwa penjualan ini akan terlaksana sesuai dengan rencana yang telah kami tetapkan,” katanya.
Menteri BUMN Dahlan Iskan juga sudah mempersilakan bank-bank milik pemerintah untuk membeli saham Bank Mutiara, asalkan harganya sesuai dan tidak menimbulkan risiko dikemudian hari. Menurut Dahlan, jika ada Bank BUMN yang berminat bisa langsung melakukan negosiasi setelah melalui kajian mendalam.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Resmi! Pansel Dewas dan Direksi BPJS 2026-2031 Dibentuk, Seleksi Dimulai Pekan Ini
-
Menko Airlangga Bongkar Alasan Cabut PIK 2 dari Daftar PSN Prabowo
-
Telkom Dukung Kemnaker Siapkan Program Pemagangan bagi Lulusan Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Menkeu Purbaya soal Perang Dagang AS-China: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung!
-
Dikritik 'Cawe-Cawe' Bank BUMN, Menkeu Purbaya: Saya Dewas Danantara!
-
Jurus Kilang Pertamina Internasional Hadapi Tantangan Ketahanan Energi
-
IFG Catat Pengguna Platform Digital Tembus 300 Ribu Pengguna
-
Gen Z Makin Gencar Gadai Barang, Buat Apa?
-
Menkeu Purbaya Jamin Sidak Jalur Hijau Tak Ganggu Dwelling Time