Suara.com - Fundamental ekonomi Indonesia terus membaik meski masih dibayang-bayangi oleh tekanan perlambatan global terutama dari negara-negara mitra strategis seperti Cina dan Jepang.
Staf khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan, Firmazah menyebutkan, struktur dan fundamental ekonomi nasional terus menunjukkan perbaikan yang positif. Kinerja neraca transaksi berjalan terus menunjukkan tren yang membaik. Defisit transaksi berjalan pada triwulan I-2014 turun menjadi 4,2 miliar dolar Amerika (2,06% PDB) dibanding 4,3 miliar dollar Amerika (2,12% PDB) pada triwulan IV-2013.
“Kepercayaan pasar terhadap perekonomian nasional terus melanjutkan tren peningkatan. Hal ini terlihat dari total aliran dana asing yang masuk triwulan 1-2014 mencapai 12,3 miliar dolar Amerika atau meningkat dari 10,5 miliar dolar Amerika pada triwulan IV-2013. Sehingga pada periode triwulan 1-2014 terjadi surplus transaksi modal dan finansial sebesar 7,8 miliar dollar Amerika,” terang Firmanzah, seperti dilansir laman Setkab.go.id, Senin (12/5/2014).
Firmanzah juga mengungkapkan, perbaikan transaksi berjalan dan surplus transaksi modal dan financial itu, telah mendorong surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) triwulan I-2014 sebesar 2,1 miliar dolar Amerika.
“Surplus NPI ini pula yang mendorong kenaikan cadangan devisa yang mencapai 105,6 miliar dolar Amerika pada akhir April 2014,” papar Firmanzah seraya mengutip data BPS yang menunjukkan Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada triwulan I-2014 sebesar 101,95 atau meningkat dari triwulan sebelumnya akibat peningkatan kapasitas produksi.
Dia mengemukakan, untuk terus mendorong kapasitas ekonomi nasional terutama menghadapi tekanan perlambatan global, Pemerintah terus mendorong sektor-sektor strategis yang mampu memberi efek pengganda lebih besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Adapun untuk mengantisipasi perlambatan global, lanjut Firmanzah, Pemerintah sedang menyiapkan kebijakan relaksasi seperti revisi Daftar Negatif Investasi (DNI) untuk menstimuli investasi masuk ke Indonesia.
“Sektor investasi baik untuk pembangunan infrasturktur maupun sektor riil diharapkan dapat memperbesar kapasitas ekonomi nasional di masa mendatang,” ujarnya.
Firmanzah juga menyebutkan, program industrialisasi dan hilirisasi juga diharapkan tidak hanya mendorong daya saing nasional tetapi juga memperluas kesejahteraan bagi seluruh masyarkat Indonesia. Begitu pula dengan program MP3EI yang sedang berjalan seiring dengan pengembangan kawasan ekonomi khusus di sejumlah titik.
“Saya optimistis dan percaya, transformasi ekonomi nasional yang sedang berjalan ini akan mempercepat pencapaian tujuan pembangunan nasional yakni peningkatan kesejahteraan masyarakat yang seluas-luasnya,” pungkas Firmanzah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
Terkini
-
Imbas Blokade Tanker Venezuela oleh AS, Harga Minyak Brent dan WTI Melonjak
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Rupiah Berbalik Menguat, Dolar Amerika Serikat Loyo Sentuh Level Rp16.667
-
Dompet Digital Jadi Senjata Utama Lawan Judi Online
-
IHSG Meroket di Level 8.700 Rabu Pagi, Saham SUPA ARA
-
Toba Pulp Lestari Buka Suara Soal Perintah Prabowo Lakukan Audit Total
-
Emas Hari Ini Turun Harga di Pegadaian, Galeri 24 Paling Murah
-
Bank Indonesia Diramal Tahan Suku Bunga di Akhir Tahun, Ini Faktornya
-
6 Hak Keluarga Pensiunan PNS yang Meninggal Dunia
-
Adhi Karya Punya Bos Baru, Ini Sosoknya