Suara.com - Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat melakukan perluasan areal tanam kedelai seluas 340.000 hektar pada 2014.
Menteri Pertanian Suswono ketika melakukan pencanangan perluasan pertanaman kedelai di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (14/5/2014), mengatakan kegiatan tersebut akan dilakukan di 15 provinsi dan 115 kabupaten.
"Kerja sama Kementan dengan TNI AD ini merupakan salah satu upaya untuk peningkatan produksi dan produktivitas target swasembada kedelai," katanya dalam acara yang dihadiri Panglima TNI Jenderal (TNI) Moeldoko, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Gatot Irianto serta Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriyawan.
Suswono menyatakan, saat ini kebutuhan kedelai nasional mencapai 1,9 juta ton biji kering namun kemampuan produksi baru mencapai 807.568 ton atau 42,50 persen dari kebutuhan pada 2013.
Target pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan komoditas kedelai, tambahnya, diharapkan dapat tercapai tahun 2014.
Karena itu, diperlukan berbagai upaya guna memenuhinya, yang mana strategi yang dilakukan Kementan yakni peningkatan produktivitas, perluasan areal tanam, optimasi pengelolaan lahan dan penyempurnaan manajamen.
"Terkait kerja sama perluasan areal tanam diharapkan TNI AD dapat melakukan pengawalan dan pendampingan bersama petugas teknis pertanian di lapangan hingga tanaman kedelai berhasil dengan baik," katanya.
Menurut Suswono, kerja sama Kementan dengan TNI AD selama ini tidak terbatas pada perluasan areal tanaman kedelai, namun yang telah dikembangkan yakni pencetakan sawah baru, optimasi lahan, perbaikan dan pengembangan sarana irigasi.
Sementara itu untuk mendukung perluasan areal tanaman kedelai tersebut, Provinsi Jawa Barat siap berkontribusi seluas 78.100 ha khususnya di empat kabupaten di wilayah pantura seluas 22.400 ha meliputi Indramayu, Cirebon, Subang dan Karawang.
Dengan kontribusi luasan areal tersebut diharapkan Jawa Barat mampu menyumbang produksi kedelai sebanyak 146,8 ribu ton biji kering. (Antara)
Berita Terkait
-
Melanie Subono Spill Rincian Donasi Diduga dari Kementan, Dinilai Janggal?
-
Kementan Disorot Usai Rincian Bantuan Bencana Viral, Harga Beras Rp60 Ribu/Kg Dinilai Janggal
-
Operasi Gabungan Bongkar Jaringan Narkoba Terstruktur di Kampung Berlan
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
Kematian Kacab Bank: Polisi Tambah Pasal Pembunuhan, Tiga Anggota Kopassus Jadi Tersangka
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Efek Banjir Sumatra, Kemenkeu Permudah Cairkan Dana Transfer ke Daerah Terdampak Bencana
-
Kemenkeu Salurkan Dana Rp 4 Miliar ke Korban Banjir Sumatra
-
Ikuti Jejak Rupiah, IHSG Meloyo Hari ini Balik ke Level 8.600
-
Harap Bersabar, Pemerintah Umumkan UMP 2026 Paling Lambat 24 Desember
-
Purbaya Akui Ada Kementerian Lelet Serap Anggaran, Dana Dikembalikan Tembus Rp 4,5 T
-
Energi Terbarukan Mulai Masuk Sektor Tambang dan Perkebunan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Rupiah Justru Melempem ke Level Rp 16.667 Setelah BI Tahan Suku Bunga
-
Harga Minyak Mentah Indonesia Turun Jadi USD 62,63 di November, BBM Gimana?
-
BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 4,75 Persen, Ini Alasannya