Suara.com - Kondisi politik di Thailand yang semakin memanas membuat maskapai penerbangan Garuda Indonesia mengurangi rute penerbangan ke Bangkok. Wakil Presiden Komunikasi Korporat Garuda Indonesia, Pujobroto mengatakan, rute Jakarta-Bangkok yang biasanya tiga kali dalam satu hari dikurangi menjadi dua kali dalam satu hari.
Menurut dia, pengurangan rute penerbangan ini karena kondisi force majeur di Thailand. Karena itu, Garuda Indonesia juga tidak akan mengenakan biaya pembatalan (cancellation fee) kepada calon penumpang yang batal terbang ke Thailand.
“Kami terus memantau kondisi di Thailand. Atas pertimbangan force majeur, rute penerbangan Jakarta-Bangkok mulai 1 Juni dikurangi dari tiga kali sehari menjadi dua kali sehari. Selain itu, mulai 23 Mei hingga 30 Juni, Garuda Indonesia juga tidak akan menagih biaya pembatalan apabila calon penumpang batal berangkat,” kata Pujobroto melalui sambungan telepon kepada suara.com, Senin (26/5/2014).
Pujobroto menambahkan, Garuda Indonesia mengoperasikan pesawat Boeing 737-800 dengan kapasitas 162 penumpang serta Airbus dengan kapasitas 300 penumpang untuk melayani rute Jakarta-Bangkok.
Dengan kondisi politik yang semakin memanas di Thailand, Garuda Indonesia hanya akan mengoperasikan pesawat Boeing 737-800 untuk melayani dua penerbangan Jakarta-Bangkok.
“Sebenarnya, jumlah calon penumpag yang membatalkan penerbangan ke Bangkok tidak terlalu banyak. Memang ada, tetapi jumlahnya masih dalam batas normal. Demand untuk penerbangan ke Bangkok masih tetap ada,” jelas Pujobroto.
Kata dia, apabila kondisi di Thailand semakin memanas maka Garuda Indonesia bisa saja mengurangi rute penerbangan Jakarta-Bangkok menjadi satu kali dalam sehari.
Kamis lalu, tentara Thailand melakukan kudeta militer. Kudeta yang didukung oleh Raja Thailand itu bertujuan untuk menstabilkan situasi politik di Negeri Gajah Putih itu yang terus dirongrong aksi unjuk rasa kelompok antipemerintah.
Berita Terkait
-
Biodata dan Karier Thomas Sugiarto Oentoro, Resmi Jabat Wakil Direktur Garuda Indonesia
-
Direksi Garuda Dirombak dan Orang Asing Jadi Pejabat, Bos Danantara Singgung soal Korupsi
-
Profil Glenny Kairupan: Direktur Garuda Indonesia, Kader Gerindra, Purnawirawan TNI
-
Wamildan Tsani Tergeser, Orang Dekat Prabowo Glenny Kairupan Jadi Bos Baru Garuda Indonesia
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Guru Besar UGM Prof Nindyo Pramono: Kerugian BUMN Bukan Korupsi, Asal Penuhi Prinsip Ini
-
Pengusaha Logistik Catat Pengiriman Barang Besar Tumbuh Double Digit
-
Suara.com Gandeng Bank Jago, Ajak Guru Cerdas Kelola Finansial dan Antisipasi Hoaks di Era Digital
-
Siapa Pemilik Indonesia Investment Authority? Luhut Usul Dana Rp50 Triliun untuk INA
-
Ripple Labs Siapkan Dana Rp 16 Triliun untuk Borong XRP
-
OJK Catat Nilai Kerugian dari Scam Capai Rp 7 Triliun
-
Biodata dan Karier Thomas Sugiarto Oentoro, Resmi Jabat Wakil Direktur Garuda Indonesia
-
Menkeu Purbaya Beri Diskon PPN 6 Persen untuk Tiket Pesawat Domestik Kelas Ekonomi
-
Mampukah Stimulus BLT Gairahkan Ekonomi Akhir Tahun?
-
Ada BLT Rp300 Ribu Cair Bulan Ini, Siapa Saja yang Berhak Menerimanya?