Suara.com - Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) mendesak pemerintah untuk dapat menekan beragam tarif kepelabuhanan di Tanjung Priok sebagai upaya menurunkan biaya logistik.
"Untuk membantu menurunkan biaya logistik, pemerintah harus berupaya menekan tarif-tarif di pelabuhan, khususnya Tanjung Priok," kata Ketua Umum ALI Zaldi Masita, Kamis (29/5/2014).
Ia memperkirakan bahwa biaya logistik akan bertambah minimal Rp800 miliar bila pemerintah menyetujui usulan kenaikan biaya penanganan kontainer ("container handling charge"/CHC) sebesar 10 persen seperti yang diusulkan PT Pelindo II (Persero).
"Dengan mengacu kepada kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok yang hampir 7 juta TEUs di mana sebagian besar adalah untuk kegiatan ekspor dan impor, maka kenaikan CHC sebesar 10 persen sangat berdampak terhadap biaya logistik," ujarnya.
Menurut dia, kenaikan biaya logistik itu tidak kecil apalagi posisi Indonesia sebagai salah satu negara yang paling boros biaya logistiknya (26 persen dari Produksi Domestik Bruto/PDB).
Untuk itu, ALI menekankan bahwa semua pihak yang berkomitmen untuk menekan biaya logistik harus berusaha untuk tidak menaikkan biaya logistik sekecil apa pun.
"Kementerian Perhubungan seharusnya lebih perhatian terhadap kenaikan biaya logistik yang disebabkan oleh naiknya CHC karena akan berakibat pada masyarakat luas," katanya.
Ia menganalisis bahwa kenaikan CHC hanya menambah keuntungan dari operator pelabuhan tapi menjadikan daya saing ekonomi Indonesia terpuruk.
Untuk itu, Zaldi menegaskan sudah saatnya pemerintah, penyedia jasa logistik dan pelaku logistik melakukan moratorium kenaikan biaya logistik sekecil apa pun dalam rangka menurunkan biaya logistik. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Biaya Logistik RI Masih Mahal, Boroknya Mau Diobati
-
Menko Airlangga Soroti Peringkat Logistik RI di Tingkat Global: Cuma Menengah!
-
Sektor Logistik Mulai Manfaatkan Kecerdasan Buatan untuk Tekan Biaya
-
Sistem Logistik RI Masih Hadapi Tantangan, Sinergi dan Kolaborasi jadi Kunci
-
AHY Sebut Prabowo Bakal Evaluasi Total Proyek Infrastruktur
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Menkeu Purbaya soal Perang Dagang AS-China: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung!
-
Dikritik 'Cawe-Cawe' Bank BUMN, Menkeu Purbaya: Saya Dewas Danantara!
-
Jurus Kilang Pertamina Internasional Hadapi Tantangan Ketahanan Energi
-
IFG Catat Pengguna Platform Digital Tembus 300 Ribu Pengguna
-
Gen Z Makin Gencar Gadai Barang, Buat Apa?
-
Menkeu Purbaya Jamin Sidak Jalur Hijau Tak Ganggu Dwelling Time
-
Sempat ke Level Tertinggi, IHSG Akhirnya Meloyo Karena Sentimen AS-China
-
Akuisisi Tambang di Australia, Begini Nasib Saham Bumi Resources (BUMI)
-
OJK Terus Berantas Pergadaian Ilegal, Was-was Jadi Sarang Pencucian Uang