Suara.com - Siapa tak kenal donat. Selain populer di negara asalnya, Amerika Serikat, makanan itu juga sudah akrab di lidah orang Indonesia selama bertahun-tahun.
Salah satu restoran waralaba donat yang terkenal di tanah air adalah Dunkin Donuts. Boleh dikata, Dunkin Donuts adalah perintis waralaba donat di Indonesia. Namun, tahukah Anda, siapa pendiri Dunkin Donuts?
Dia adalah William Rosenberg. Tepat pada hari ini, tanggal 10 Juni, 98 tahun silam, Rosenberg dilahirkan di Boston, Massachusetts. Rosenberg kecil bukanlah siapa-siapa. Dia lahir dari pasangan imigran Yahudi asal Eropa Timur yang membuka toko kelontong. Rosenberg terpaksa berhenti sekolah di kelas dua SMP lantaran harus membantu orang tua yang usahanya gulung tikar akibat krisis ekonomi.
Rosenberg pun menggeluti beragam pekerjaan, dari petugas pengantar telegram sampai tukang antar es krim. Ketekunan mengantarkannya sampai pada jabatan manajer penjualan. Pasca Perang Dunia II, Rosenberg mencairkan obligasi perang yang ia beli sebelum perang. Berbekal dana itu, dirinya mendirikan usaha katering untuk pekerja pabrik di Boston.
Dalam waktu singkat, Rosenberg memiliki 200 mobil katering dan 20 outlet di sejumlah pabrik. Saat menyadari bahwa 40 persen pemasukannya datang dari penjualan donat dan kopi, tercetuslah ide untuk membuat kedai yang khusus menjajakan makanan itu. Rosenberg pun mendirikan kedai donat pertamanya pada tahun 1950. Dia menamainya Open Kettle yang kemudian diubah menjadi Dunkin Donuts.
Satu hal yang membuat Dunkin Donuts berkembang pesat adalah karena keberaniannya berinovasi. Tidak seperti kedai donat kebanyakan yang hanya menjual lima jenis donat, Dunkin Donuts menawarkan 52 jenis donat yang berbeda. Saat membuka kedai keenamnya pada tahun 1955, Rosenberg memutuskan untuk mengembangkan usahanya dengan sistem waralaba. Sejak saat itulah, bisnisnya berkembang pesat dan tersebar hingga ke berbagai negara.
Pada tahun 1968, Rosenberg membeli sebuah lahan peternakan Wilrose di New Hampshire. Setelah didiagnosa mengidap kanker pada 1971, dirinya pensiun dari bisnis dan mengurus peternakan kuda balapnya. Pada 1980, Rosenberg mendonasikan peternakannya itu kepada Universitas New Hampshire. Rosenberg meninggal dunia pada 22 September 2002 di usia 86 tahun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
Terkini
-
PGN Mulai Bangun Proyek Injeksi Biomethane di Pagardewa
-
Qlola by BRI Bawa Revolusi Baru Pengelolaan Keuangan Digital, Raih Anugerah Inovasi Indonesia 2025
-
ReforMiner Institute: Gas Bumi, Kunci Ketahanan Energi dan Penghematan Subsidi!
-
Isi Pertemuan Prabowo, Dasco, dan Menkeu Purbaya Rabu Tadi Malam
-
Survei BI: Harga Properti Stagnan, Penjualan Rumah Kelas Menengah Turun
-
Bank Mandiri Wujudkan Komitmen Sosial Bagi 60.000 Warga Indonesia: 27 Tahun Sinergi Majukan Negeri
-
Sejarah Baru Hilirisasi Industri Petrokimia
-
Rupiah Menguat, Didukung Ekonomi Tumbuh 5,04% dan Sentimen Positif Pasar Global
-
OJK Beri Syarat jika Himbara Mau Naikkan Bunga Deposito Valas
-
BPKN Ungkap Hasil Investigasi Sumber Air Aqua, Begini Hasilnya