Suara.com - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, menargetkan seluas 500 hektar perkebunan tanaman kelapa sawit di daerah itu dialihfungsikan menjadi sawah.
"Target kami 500 hektare perkebunan kelapa sawit menjadi sawah. Lokasinya di empat kecamatan di daerah ini, yakni Air Manjuto, Kecamatan Lubuk Pinang, Kota Mukomuko, dan Selagan Raya," kata Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko, Epin Maswandi.
Menurut dia, saat ini pun sudah mulai banyak tanaman kelapa sawit yang beralihfungsi menjadi lahan persawahan. Apalagi setiap tahun ada program optimasi lahan (Opl) dari pemerintah.
Ia mengatakan di daerah itu mulai tahun lalu sudah banyak perkebunan tanaman kelapa sawit terutama yang berada di kawasan irigasi teknis yang beralihfungsi menjadi sawah.
"Dalam kegiatan Opl tahun ini, dari target pembiayaan pengolahan lahan pertanian seluas 200 haktare menjadi sawah, seluas belasan hektare diantaranya adalah perkebunan tanaman kelapa sawit," ujarnya.
Menurut dia, dalam program Opl ini, setiap satu hektar lahan, dibantu sebesar Rp2,1 juta untuk pengolahan tanah, pembukaan lahan, dan pembelian sarana produksi seperti pupuk dan benih termasuk upah.
Kata Epin, jika dana tersebut masih sedikit dibandingkan biaya yang dikeluarkan oleh petani mengolah lahan dan menanam padi di lahan tersebut.
Ia menerangkan, petani setempat sekarang mulai merasakan besarnya keuntungan yang mereka peroleh dari bersawah. Menurut dia, keuntungan memiliki satu hektar sawah lebih besar ketimbang memiliki kebun sawit seluas satu hektar. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Inovasi dari Sragen, Gaungkan Bela Negara dengan Menjaga Ketahanan Pangan
-
Nasib 3,1 Juta Ha Lahan Sawit Sitaan Dipertanyakan, DPR Cecar Kementerian ATR/BPN
-
Penggunaan Teknologi Drone untuk Penanaman Padi di Cetak Sawah Rakyat
-
Saat Pemanasan Global Mengubah Sawah Jadi Ladang Kosong, Petani Terancam Gulung Tikar
-
Penampakan Sampah Penuhi Saluran Irigasi di Serang
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Pembobolan Rp 70 Miliar di RDN BCA Akibat Serangan Siber, Pihak Ini Tanggung Kerugian Nasabah
-
Bahlil: Biodiesel Bikin Devisa Negara Hemat 40,71 miliar Dolar AS
-
Bahlil: Impor Minyak 1 Juta Barel per Hari Bikin Devisa Negara 'Bocor' Rp 776 Triliun per Tahun
-
Lewat NextDev, Telkomsel Cetak Technopreneurs Unggul dengan Kurikulum Inovasi Berbasis AI
-
Percepat Swasembada Pangan, Mentan Pastikan Indonesia Siap Hentikan Impor Beras
-
OJK: Kerugian Akibat Scam Tembus Rp 6,1 Triliun
-
Izin 190 Perusahaan Tambang Dibekukan, Bahlil: Hutan Rusak, Siapa Tanggung Jawab?
-
Naik 15,6 Persen, Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Tembus 7,7 Juta Periode Juli-September
-
PP 39/2025 Terbit, Pemerintah Prioritaskan Stok Batu Bara untuk BUMN Energi dan Industri Strategis
-
Sempat ke Level Tertinggi, IHSG Akhirnya Ditutup Menguat Didorong Keperkasaan Rupiah