Suara.com - Rumah yang layak huni selain memiliki kecukupan minimal unsur ruang dan luas ruang serta kualitas dindingnya juga harus memenuhi aspek pendidikan bagi keluarga yang menempatinya.
Hal tersebut diperlukan untuk meminimalisir kesenjangan hunian serta menciptakan lingkungan rumah yang nyaman serta dapat menjadi sarana pendidikan keluarga, persemaian budaya dan peningkatan kualitas generasi muda.
Demikian benang merah hasil desertasi Deputi Bidang Perumahan Swadaya Jamil Ansari yang berjudul Rumah Yang Layak Huni Bagi Pendidikan Keluarga yang dilaksanakan pada penelitian fenomenologi pada rumah sederhana di Jakarta yang disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Doktor saat Sidang Terbuka Senat Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di Gedung Rektorat UNJ, Jakarta, Senin (14/7/2014).
Menurut Jamil Ansari, rumah selain bermakna sebagai tempat berlindung dari cuaca dan binatang juga sebagai tempat aktivitas dasar kehidupan, menyimpan harta benda dan membesarkan anak juga berfungsi sebagai tempat pendidikan keluarga.
Oleh karena itu, di dalam rumah mengandung nilai-nilai pendidikan kejiwaan, seks dan moral, pendidikan agama, pendidikan perilaku disiplin, tertib dan bersih, pendidikan sosial budaya, pendidikan jasmani dan intelektual serta belajar mandiri.
“Agar terpenuhi aktivitas dasar keluarga di rumah dengan sikap dan perilaku yang baik membutuhkan kecukupan minimal unsur ruang dan luas serta kualitas dinding yang baik,” ujarnya, seperti dilansir dari laman Kemenpera.go.id, Senin (14/7/2014).
Lebih lanjut, Jamil Ansari menerangkan, penelitian dilaksanakan pada rumah sederhana (RS) dan rumah sangat sederhana (RSS) yang dihuni oleh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan anak paling banyak dua orang baik laki-laki dan atau perempuan, berusia dini dan remaja/ belum remaja.
Selain itu, dipilih enam tipe RS dan RSS yaitu tipe 21, tipe 24, tipe 27, tipe 30, tipe 36 dan tipe 42, baik rumah tapak maupun rumah susun yang berada di Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendalami arti RS sebagai sarana pendidikan keluarga sebagaimana dialami orang tua dan anggota keluarganya. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metoda fenomenologi yang tepat karena peneliti hendak menelusuri peristiwa dari keadaan alamiah dimana peristiwa itu terjadi.
Pengalaman mereka dimaknai untuk menganalisa kebutuhan kecukupan minimal unsur ruang rumah dan luas ruangnya sebagai sarana pendidikan keluarga.
Berita Terkait
-
Kementerian PKP Usulkan Anggaran Rp49,85 Triliun untuk Wujudkan Rumah Layak Huni pada 2026
-
Standar Rumah Layak Menurut SDGs, Layakkah Rumah Subsidi 14 m2 Dihuni Manusia?
-
Lebih dari Sekadar Tempat Tinggal, Pentingnya Rumah Layak Huni untuk Keluarga Berpenghasilan Rendah
-
Emak-emak Ini Kaget Dapat Rumah Layak Huni: Dulu Kalau Hujan, Tidur Tak Tenang
-
Mendagri: Program Rumah Layak Huni Wujud Nyata Perhatian Presiden kepada Masyarakat Kecil
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Freeport Berhenti Beroperasi Sementara, Fokus Temukan 5 Karyawan yang Terjebak Longsor
-
Kelakar Mau Dipukul Bupati, Menkeu Purbaya: Transfer ke Daerah Dipangkas Biar Bersih dan Efektif
-
Menkeu Purbaya Sebut Pemerintah Mau Buat Kawasan Industri Hasil Tembakau
-
Inflasi Tembus 0,18 Persen, Bank Indonesia : Kenaikan Harga Emas Jadi Biang Kerok
-
Jadi BP BUMN, 12 Poin Penting Perubahan UU BUMN: Wamen Dilarang Jadi Komisaris
-
Mulai Bangkit, Rupiah Makin Perkasa Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Daftar Konglomerat Kelas Kakap yang Beli Patriot Bond, Ada Barito Hingga Djarum
-
Sah! Kementerian BUMN Berubah Jadi Badan Pengatur BUMN
-
Lowongan Kerja dan Gaji PT KAI Commuter Oktober 2025, Ada 8 Posisi Lulusan D3 dan S1
-
Kilang Minyak Dumai Kebakaran, Stok BBM Pertamina Gimana?