Suara.com - Para penumpang pesawat akan bisa mencapai bandara Soekarno-Hatta dengan lebih cepat apabila kereta api yang menghubungkan bandara tersebut dengan Stasiun Manggarai sudah kelar.
Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko mengatakan, jarak antara Stasiun Manggarai – Bandara Soekarno-Hatta yang berjarak 38 kilometer bisa ditempuh dalam waktu maksimal 45 menit.
Kata Hermanto, waktu tempuh tersebut disesuaikan dengan standar kereta api yang beroperasi di bandara-bandara internasional.
"Di Jepang standar 40 menit. Standar kereta bandara. Kalau lebih dari itu, bukan kereta bandara namanya," kata Hermanto, seperti dilansir dari laman Setkab.go.id, Selasa (15/7/2014).
Hermanto mengungkapkan, saat ini PT Kereta Api Indonesia (KAI) menargetkan waktu tempuh Manggarai-Bandara memakai kereta sekitar 54 menit. Stasiun pemberhentiannya adalah Manggarai-Sudirman Baru-Duri-Batu Ceper-Bandara Soetta. KRL Bandara ini diharapkan sudah bisa beroperasi pada September 2014.
Hermanto menilai standar waktu tempuh yang dijanjikan PT KAI itu masih terlalu lama. Ia membandingkannya dengan kereta bandara di Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara, yang waktu tempuhnya lebih cepat
"Kalau Medan 26-30 menit," jelasnya.
Menurut Hermanto, moda transportasi kereta bandara sudah sangat mendesak. Apalagi melihat kondisi kemacetan saat ini. Sehingga KRL bandara dinilai sebagai moda transportasi paling cepat, dan mampu memberi kepastian waktu dibandingkan angkutan pribadi saat menebus kroditnya alur transportasi bandara.
KRL bandara akan melayani penumpang dengan 128 perjalanan per hari. Kereta akan beroperasi selama 20 jam, sehingga diproyeksikan dalam setahunnya KRL bandara akan bisa mengangkut sekitar 10 juta-12 juta penumpang.
"Jumlah diangkut bisa 10 juta. Kalau jam peak bisa 12 juta (tahun). Sedangkan jarak antar kereta bisa sekitar 20 menit," pungkas Hermanto.
Berita Terkait
-
Jenazah Staf KBRI Zetro Leonardo Purba Tiba di Indonesia
-
CEK FAKTA: Benarkah WNA Ramai-ramai Tinggalkan Indonesia hingga Terjebak di Bandara Soekarno-Hatta?
-
Ironi Penegakan Hukum: Jadi Korban Doxxing, Aktivis Khariq Anhar Justru Jadi Tersangka
-
Kediri Jadi Lautan Api! Kantor Bupati, DPRD Hingga Museum Dijarah dan Dibakar
-
Siaga Tinggi: 315 Polisi Amankan Bandara Soetta Pasca Kerusuhan Jakarta
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Duet Emiten Aguan-Salim Putar Otak Genjot Penjualan Rukan
-
Isu Deforestasi! Kemenhut Tegaskan HTI untuk Energi Terbarukan Akan Dikelola dengan Aturan Ketat
-
Bukan Cuma Smelter! Industri Nikel RI Kini Kian Fokus Garap Kualitas SDM
-
Pilih Mata Uang Lokal, Negara ASEAN Kompak Kurangi Gunakan Dolar
-
Ada Pemotongan Anggaran, 800 Ribu Buruh hingga Guru Mogok Kerja
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya