Suara.com - Petir menyambar maskapai Malaysia Airlines dua kali pada tahun. Pada Maret lalu, pesawat dengan nomor penerbangan MH370 hilang tidak lama setelah lepas landas dari bandara internasional Kuala Lumpur. Dua minggu lalu, giliran pesawat MH17 yang mengalami musibah ketika ditembak jatuh di wilayah utara Ukraina.
Dua musibah itu mengguncang keuangan Malaysia Airlines, yang sebelumnya juga sudah merugi. Analis dari Credit Suisse, Timothy Ross mengungkapkan, Malaysia Airlines harus melakukan perubahan “kosmetik” untuk bisa tetap bertahan hidup. Salah satunya dengan mengubah nama.
“Yang lebih fundamental adalah masalah biaya dan juga modal. Malaysia Airlines kelebihan pegawai dan Serikat Pekerjanya juga menolak untuk dilakukan pengurangan karyawan,” kata Ross.
Menurut Ross, kompetisi di industri penerbangan terus meningkat terutama dari maskapai dengan biaya murah seperti AirAsia.
“Malaysia Airlines harus menentukan apa yang mereka mau daripada harus memenuhi kebutuhan semua konsumen,” ujar Ross.
Dia memberi contoh, maskapai Japan Airlines nyaris bangkrut empat tahun lalu dan kini mereka sudah beroperasi dengan normal karena manajemen maskapai itu mempunyai ruang gerak yang bebas. Kata dia, masalah yang menimpa Malaysia Airlines merupakan ujian bagi politisi Malaysia apakah maskapai itu akan terus limbung atau tetap mengandalkan bantuan dari pemerintah.
Sementara itu, pakar hukum penerbangan Zhang Qihuai mengatakan, Malaysia Airlines harus melakukan investigasi kenapa turis dari Cina tidak lagi bersedia terbang dengan maskapai itu.
“Mayoritas warga Cina tidak lagi percaya dengan Malaysia Airlines. Karena itu, harus dilakukan investigasi penyebabnya dan juga memberikan kompensasi yang baik kepada keluarga yang terkena musibah dan yagn paling penting adalah memperbaiki imej mereka di Cina,” ujar Zhang.
Zhang yakin, Malaysia Airlines bisa mengatasi dua krisis yang mereka hadapi dan tetap bertahan di industri penerbangan. (USAToday)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
OJK: Paylater Hanya Boleh Ada di Bank dan Multifinance
-
Gandeng Vantara India, Kemenhut Revitalisasi Rumah Sakit Gajah Way Kambas
-
Dikeluhkan Petani, Pemerintah Langsung Pangkas Regulasi dan Turunkan HET Pupuk 20 Persen
-
Profil PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB): Saham, Pemilik, dan Keuangan
-
Cek dan Unduh SK PPPK Paruh Waktu di MyASN
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
BSU BPJS Ketenagakerjaan Cair Tahun 2026? Ini Faktanya
-
Purbaya dan Tito Surati Pemda, Minta Kurangi Seminar hingga Perjalanan Dinas demi Efisiensi
-
Tren Mudik Hijau Melesat: Pengguna Mobil Listrik Naik Dua Kali Lipat, PLN Siagakan 4.516 SPKLU
-
UMK Tangerang Tertinggi, Ini Daftar Upah Kota dan Kabupaten di Banten 2026