Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai otoritas pengawasan industri perbankan di Indonesia tidak mempunyai kewenangan menghentikan atau melarang bisnis 'money game online' yang kini marak di Tanah Air.
"Baik OJK maupun Bank Indonesia (BI) sendiri tidak berhak untuk menghentikan adanya game online, sebab bisnis seperti itu tidak memiliki izin langsung dari pengawasan bank," kata Investigator Eksekutif Departemen Pemeriksaan Khusus dan Investigasi Perbankan OJK Pusat, Beston Panjaitan.
Menurut Beston, bisnis money game online saat ini cukup marak di tanah air, namun usaha yang dilakukan itu semuanya melalui transaksi online.
Deputi kepala perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sultra, Farley Piga mengatakan bisnis money game di tanah air sulit dilacak karena kepengurusan serta lembaga yang menaunginya tidak jelas alamat dan kantornya di mana, karena transaksinya dilakukan melalui media sosial online.
“Sebut saja bisnis online money game 'MMM' (mavrodi mondial moneybox) atau biasa disebut dengan manusia membantu manusia dimana usaha itu kini nasabahnya mencapai ratusan ribu orang dan jutaan nasabah di seluruh dunia,” kata Farley.
Farley menambahkan bahwa untuk menghentikan bisnis yang mengarah pada multilevel itu pihaknya menghimbau kepada masyarakat yang tidak tergabung dalam kegiatan itu untuk lebih waspada.
Masalah, kata Farley bahwa bisnis MMM, bila sewaktu-waktu terjadi masalah maka yang lebih bertanggug jawab terkait keuangan konsumen akan sulit dipertanggungjawabkan, karena pimpinan perusahaan tidak jelas termasuk kantor. (Antara)
Berita Terkait
-
Kredit Lawan Rentenir OJK Sudah Jangkau 1,7 Juta Orang
-
Premis Asuransi Jiwa Merosot, OJK Ungkap Biang Keroknya
-
OJK Ultimatum Bank Penerima Dana SAL Pemerintah Turunkan Bunga Kredit
-
Hingga September, Asing Bawa Kabur Dana Rp 54,75 Triliun dari Pasar Modal
-
Ngeri! Utang Pinjol Makin Menggila Tumbuh 21 Persen dalam Setahun, OJK Beberkan Alasannya
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
Terkini
-
Airlangga Dorong Semua Orang Punya Rekening Bank, Biar Dapat Bansos
-
Bahlil Akui Bahas Tambang dengan Muhammadiyah: Sedikit Saja
-
Kinerja Kementan Bikin Publik Optimis Pangan Nasional Aman, Swasembada di Depan Mata
-
Litbang Kompas: Masyarakat Puas dengan Kinerja Kementan, Produksi Meningkat, Stok Beras Berlimpah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi pada Perdagangan Pekan Ini, Apa Pemicunya?
-
Air Minum Bersih untuk Semua: Menjawab Tantangan dan Menangkap Peluang Lewat Waralaba Inklusif
-
Airlangga: Stimulus Ekonomi Baru Diumumkan Oktober, Untuk Dongkrak Daya Beli
-
Berdasar Survei Litbang Kompas, 71,5 Persen Publik Puas dengan Kinerja Kementan
-
Belajar Kasus Mahar 3 M Kakek Tarman Pacitan, Ini Cara Mengetahui Cek Bank Asli atau Palsu
-
BPJS Ketenagakerjaan Dukung Penguatan Ekosistem Pekerja Kreatif di Konferensi Musik Indonesia 2025