Suara.com - Realisasi pembangunan proyek infrastruktur dan rill dalam Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang tidak terpusat, melainkan berimbang, berkeadilan dan berkelanjutan di semua daerah di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan, hal itu dengan mendorong pertumbuhan ekonomi di setiap provinsi, kabupaten dan kota tanpa terkecuali. Dengan begitu dapat meningkatkan daya saing menghadapi kompetisi perekonomian global.
Hal itu diungkapkan Chairul saat memberikan pemaparan di "Refleksi Tiga Tahun Pelaksanaan MP3EI" di Jakarta pada Jumat, (5/9/2014). Hadir pada acara tersebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, Presiden terpilih Joko Widodo dan jajaran Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.
Chairul mengatakan dengan MP3EI, akan muncul pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di provinsi, kabupaten dan kota. Pusat pertumbuhan ekonomi baru tersebut, akan difasilitasi dengan jaringan infrastruktur dan transportasi antarmoda sehingga dapat mensinergikan dan mendukung kegiatan ekonomi di daerah.
"Pendirian pusat pertumbuhan ekonomi baru di daerah ini, di setiap propinsi, di setiap kabupaten kota, tanpa terkecuali, menjadi salah satu target MP3E. Infrastruktur itu akan mencakup semua jalur konektivitas baik darat, laut dan udara, sehingga Indonesia dapat tumbuh secara merata,” kata Chairul.
Dia menyebutkan dengan pembangunan yang transformatif, Indonesia mampu menjadi negara maju dan menjadi kekuatan ekonomi di dunia dengan pendapatan per kapita lebih dari 15 ribu dollar Amerika.
"Pada nantinya Indonesia mampu menjadi salah satu dari tujuh negara ekonomi kuat di dunia pada 2045 atau saat perayaan 100 tahun negara kita merdeka," kata dia.
Chairul Tanjung melaporkan kepada Presiden dan Wakil Presiden bahwa realisasi MP3EI sejak 27 Mei 2011 hingga Juni 2014 adalah Rp863,3 triliun dari 383 proyek di enam koridor ekonomi yakni Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, Papua-Maluku.
Dari jumlah proyek itu, 174 proyek di sektor riil dengan total investasi Rp 441 triliun, dan 209 proyek infrastruktur dengan investasi Rp 422 triliun.
Chairul mengatakan sumber pendanaan proyek MP3EI sebesar Rp863,3 triliun berasal dari investasi BUMN sebesar 26,2 persen, swasta 37,9 persen, pemerintah 15,6 persen dan dari pemerintah serta swasta 20,1 persen. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah