Suara.com - Bagi sebagian orang, investasi di pasar modal dianggap sebagai sesuatu yang mempunyai risiko tinggi atau high risk. Padahal, tidak semua investasi di pasar modal mempunyai risiko yang tinggi.
Investor saham, Ellen May mengungkapkan, investasi di pasar saham dengan jangka waktu yang pendek biasanya mempunyai risiko yang tinggi. Sedangkan investasi di pasar saham dengan jangka waktu yang lebih panjang justru semakin kecil risikonya.
“Saya waktu itu pernah beli saham sebuah perusahaan yang harganya masih sekitar Rp400 per lembar. Saya biarkan saham itu sampai beberapa tahun, dan ternyata sahamnya terus naik hingga tembus Rp1.000. Akhirnya saya menjual saham itu. Ternyata, setelah saya jual, harga saham itu masih terus naik. Ini bukti bahwa investasi di pasar modal dengan jangka panjang jauh lebih menguntungkan,” katanya dalam acara Investor Summit and Capital Market Expo 2014 di hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (19/8/2014).
Karena itu, Ellen memita masyarakat untuk tidak takut berinvestasi di pasar modal. Dia mengakui pernah mengalami kerugian besar saat harga saham anjlok besar-besaran pada 2008. Semua keuntungan yang diraihnya selama dua tahun ke belakang langsung sirna.
Ketika itu, Ellen sempat berhenti bertransaksi selama beberapa bulan. Dia merenungi apa kesalahan yang telah dilakukannya sehingga bisa mengalami kerugian besar. Akhirnya, dia tahu bahwa kesalahannya adalah serakah. Dia tidak tahu kapan harus berhenti dan kapan harus menahan saham.
“Jadi saya berhenti dari seorang gambler menjadi seorang trader. Kalau gambler itu biasanya orang yang investasi ke pasar modal dengan tujuan meraih keuntungan besar dalam waktu singkat, sedangkan trader meraih keuntungan dalam jangka panjang,” jelasnya.
Menurut dia, investasi di pasar modal juga tidak memerlukan dana yang banyak. Dengan uang Rp100 ribu, masyarakat sudah bisa untuk membeli saham. Selain itu, otoritas Bursa Efek Indonesia juga sudah memberikan kemudahan dengan mengurangi 1 lot saham dari 100 lembar menjadi 50 lembar. Ini bertujuan agar masyarakat bisa dengan mudah untuk berinvestasi di pasar modal.
“Di mata saya yang sudah berkecimpung di pasar modal sejak 2006, investasi saham jauh lebih menguntungkan dibandingkan properti. Anda lihat saja, dalam 10 tahun terakhir IHSG itu sudah naik dari hanya sekitar 400 pada 2003 menjadi 5.200 pada 2014. Itu menandakan bahwa pasar saham tetap menjadi tempat yang menarik untuk berinvestasi,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Investasi Properti Australia: Kontribusi Investor Indonesia Mencapai AUD100 Juta
-
Investasi Makin Mudah, BNI Tawarkan ORI028 Lewat wondr by BNI
-
Rosan: Butuh Investasi Rp 13 Triliun Agar Ekonomi Tumbuh 8 Persen di 2029
-
Investasi Bikin Deg-degan? Taklukkan Pasar Modal di ISTC 2025 dan Raih Hadiah 20 Juta!
-
Pemerintah Sedang Negosiasi Restrukturisasi Utang Kereta Cepat dengan China
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
Terkini
-
IFG Catat Pengguna Platform Digital Tembus 300 Ribu Pengguna
-
Gen Z Makin Gencar Gadai Barang, Buat Apa?
-
Menkeu Purbaya Jamin Sidak Jalur Hijau Tak Ganggu Dwelling Time
-
Sempat ke Level Tertinggi, IHSG Akhirnya Meloyo Karena Sentimen AS-China
-
Akuisisi Tambang di Australia, Begini Nasib Saham Bumi Resources (BUMI)
-
OJK Terus Berantas Pergadaian Ilegal, Was-was Jadi Sarang Pencucian Uang
-
Rutin Sidak Jalur Hijau, Menkeu Purbaya Wanti-wanti: Setiap Saat Saya Bisa Datang
-
MedcoEnergi (MEDC) Konversi Listrik Bersih Demi Tekan Jejak Karbon
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
OJK Beri Teguran Keras ke Dana Syariah Indonesia Akibat Gagal Bayar, Nasib Lender Bagaimana?