Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (29/9/2014) sore, melemah 107 poin menjadi Rp12.155 dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.048 per dolar AS.
"Indeks dolar Amerika masih mempertahankan penguatannya terhadap rupiah setelah data ekonomi produk domestik bruto (PDB) Amerika pada kuartal kedua mengalami kenaikan sebesar 4,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra.
Ia mengemukakan bahwa kenaikan PDB Amerika itu ditopang oleh kinerja ekspor dan investasi bisnis. Warga AS juga banyak melakukan belanja pada sektor kesehatan, namun kenaikan tersebut juga dimbangi dengan penurunan belanja di sektor jasa lainya.
"Kenaikan terbesar datang dari investasi bisnis, dan menjadi sinyal yang baik bagi perkonomian AS dalam beberapa bulan ke depan," katanya.
Menurut dia, pasca data PDB Amerika Serikat itu yang menunjukan ekspansi yang berkelanjutan maka akan memperkuat alasan the Fed untuk menaikan suku bunga.
Di sisi lain, lanjut Ariston Tjendra, ketegangan geopolitik kembali muncul di Timur Tengah dan Rusia sehingga instrumen mata uang "safe haven" seperti dolar Amerika kembali diuntungkan. Serangan udara Amerika terhadap kelompok ISIS dan rencana Rusia untuk membuat peraturan yang mengijinkan penyitaan aset asing, memicu pelepasan aset-aset di pasar keuangan beresiko.
Sementara itu, Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova mengatakan bahwa mata uang rupiah diperkirakan dapat kembali menguat meski masih bersifat terbatas menyusul data inflasi September yang sedianya akan dirilis oleh badan pusat statistik (BPS) pada awal Oktober 2014.
"Diharapkan inflasi September 2014 masih stabil sehingga dapat menahan tekanan pada mata uang rupiah," katanya.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Senin (29/9/2014) tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp12.120 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp12.007 per dolar Amerika. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Disindir soal Subsidi LGP 3Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Pak Bahlil Betul
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
Dharma Jaya Klaim Bukukan Pertumbuhan Bisnis 190 Persen
-
Sebelum Dilegalkan, 34.000 Sumur Minyak Rakyat Sedang Diverifikasi
-
Santai! Menko Airlangga Yakin Rupiah Kebal Guncangan Shutdown Amerika!
-
Kementerian ESDM: Stok BBM SPBU Swasta Akan Kosong sampai Akhir 2025 Jika Tak Beli dari Pertamina
-
Rupiah Kembali Menguat pada Jumat Sore
-
Rupiah Makin Ganas, Dolar AS Keok Imbas Penutupan Pemerintahan Trump?
-
Tak Hanya KPR, BTN Genjot Penyaluran KUR UMKM
-
Perkuat Stok BBM, Pertamina Dirikan Fuel Terminal di Labuan Bajo