Suara.com - Produk kerajinan daur ulang sampah "Salam Rancage Tanah Baru Bogor" menembus pasar ekspor, khususnya Italia. Importir menilai produk kerajinan dari kalangan ibu rumah tangga itu berkualitas.
"Saat ini, kami berhasil memenuhi permintaan pasar di Italia sebanyak 300 unit keranjang daur ulang sampah dan bulan depan sebanyak 500 unit," kata Koordinator Bank Sampah Salam Rancage, Tri Permana Dewi, di Jakarta, Rabu, (8/10/2014).
Selain itu, pihaknya sedang mengurus pengiriman kerajinan keranjang daur ulang sampah sebanyak 350 unit yang dilakukan bekerja sama dengan pengusaha Jepang.
"Alhamdulillah, kerajinan daur ulang sampah ini tidak hanya diminati pasar dalam negeri, tetapi juga pasar luar negeri, sehingga dapat mempercepat peningkatan kesejahteraan warga miskin di Tanah Baru, Bogor," ujarnya.
Ia mengatakan, pemasaran berbagai produk daur ulang sampah, seperti guci, bakul, tikar, tempat buah, keranjang, lampu meja dan lainnya di dalam negeri seperti Jakarta, Sulawesi, Kalimantan, Denpasar, Solo dan lainnya.
"Saat ini, penjualan produk di pasar nasional masih di kisaran 500 unit kerajinan dan mudah-mudahan terus meningkat seiring ditingkatkannya kualitas kerajinan tersebut," ujarnya.
Untuk memenuhi permintaan pasar, kata dia, perajin membutuhkan sekitar satu ton sampah plastik, koran, kardus, kaleng, botol plastik bekas.
"Untuk ketersediaan bahan baku masih mencukupi dan mudah diperoleh, karena kawasan pemukiman warga atau perajin daur ulang sampah berada di tengah kawasan perumahan mewah, sehingga warga cukup mengumpulkan sampah-sampah dari perumahan elit tersebut," ujarnya.
Ia berharap dengan adanya program menabung sampah ini akan terus berkelanjutan dan berdaya saing di pasar nasional dan internasional sehingga ibu-ibu rumah tangga dapat berkreasi membuat berbagai produk kerajinan dari sampah tersebut.
"Kami terus berupaya memasarkan produk kerajinan ini melalui media sosial internet dengan kualitas kerajinan kelas premium, sehingga produk tersebut tidak kalah dengan produk- produk kerajinan lainnya," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
SIM Lepas Ekspor Suzuki Fronx dan Suzuki Satria ke Kawasan Asia Tenggara
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
Terseret Kasus Ekspor CPO, Dua Raksasa Sawit Bayar Uang Pengganti Triliunan dengan Cara Dicicil!
-
Meski Kinerja Ekspor Moncer, Industri Hasil Tembakau Dapat Tantangan dari Rokok Ilegal
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Pemerintah Optimistis Negosiasi Tarif dengan AS Rampung Sebelum 2025 Berakhir
-
Mendag Temukan Harga Cabai Naik Jelang Nataru
-
Bos Djarum Victor Hartono Terseret Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty, Purbaya: Bukan Zaman Sekarang!
-
Intip Gaji dan Tunjangan Ken Dwijugiasteadi, Eks Dirjen Pajak
-
Kejagung Ungkap Status Victor Hartono, Anak Orang Terkaya Indonesia yang Dicekal dalam Kasus Korupsi
-
Mulai Malam Ini Pemerintah Resmi Kasih Diskon Tiket Kereta hingga Pesawat Besar-besaran
-
Pertamina Mulai Bersiap Produksi Massal Avtur dari Minyak Jelantah
-
Soal Kenaikan Gaji ASN di 2026, Kemenkeu: Belum Ada Keputusan Apapun!
-
Banyak Negara Dibikin Pusing Soal Ekspansi Layanan QRIS
-
25 Juta UMKM Onboarding ke E-Commerce, Siap Ngegas Pertumbuhan Ekonomi