Suara.com - Dewan Pakar Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Mustafa Edwin Nasution mengatakan berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015 belum tentu menjadikan masyarakat sejahtera.
"Secara teoritis memang bisa meningkatkan kesejahteraan karena pasar bertambah besar, pendapatan semakin bertambah dan kemiskinan berkurang," ujar Mustafa dalam seminar ekonomi syariah di Fakultas Kedokteran Gigi Prof Moestopo di Jakarta, Sabtu.
Tapi sayangnya, hal itu belum tentu terwujud tanpa adanya kerja keras dari masyarakat itu sendiri.
"Semuanya harus bekerja keras pada MEA itu," tambah dia.
Indonesia, lanjut dia, mempunyai pasar yang sangat besar karena jumlah penduduk yang mencapai 250 juta jiwa.
"Ditambah kekayaan alam kita yang melimpah, itu potensi yang harus dimanfaatkan. Tapi sangat disesalkan potensi-potensi itu belum tergarap secara optimal," terangnya.
Indonesia memiliki penduduk besar tapi pendapatan per kapita masih jauh dibandingkan Malaysia dan Singapura.
"Pendapatan per kapita Indonesia hanya 4.700 dolar Amerika. Sedangkan Malaysia 13.000 dolar dan Singapura 51.000 dolar AS per tahun." Pemerintah dinilai perlu melakukan peningkatan sumber daya manusia.
"Keadilan dalam mendukung rakyatnya berusaha harus ditegakkan. Setiap orang bisa melakukan usaha. Jangan ada hambatan dan infrastruktur dibenahi," jelas dia.
Indonesia memiliki jumlah penduduk Indonesia terbesar di dunia atau lebih dari 13 persen populasi dunia, namun ekonomi syariah belum berkembang dengan baik. Pangsa pasar perbankan syarian belum mencapai lima persen. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Apa Itu Co Living? Tren Gaya Hidup Baru Anak Muda
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius