Suara.com - Kementerian Perhubungan mendorong pelabuhan baru agar terintegrasi dengan kereta api untuk mendukung transportasi multimoda yang lebih mengefisienkan biaya logistik.
"Pelabuhan baru harusnya diarahkan ke situ (terintegrasi kereta api), untuk tahun depan idealnya ada kereta ke sana (pelabuhan), " kata Staf Ahli Logistik Bidang Logistik dan Multimoda Perhubungan Kementerian Perhubungan Sugihardjo saat ditemui di Jakarta, Rabu (22/10/2014).
Sugihardjo menyebutkan Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, adalah salah satu proyek percontohan terintegrasi dengan kereta api yang saat ini sedang berjalan.
Menurut ia, pelabuhan yang harus terintegrasi dengan moda kereta api adalah Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, sebagai pelabuhan utama.
Untuk pelabuhan lama, lanjut dia, tidak dipaksakan membangun infrastruktur multimoda, namun harus ada optimalisasi fungsi pelabuhan.
"Kalau telanjur, kita lakukan langkah optimalisasi, kalau pun tidak bisa untuk kereta, aksesnya bisa untuk truk atau moda yang lain," katanya.
Sugihardjo menjelaskan transportasi multimoda paling sedikit menggunakan dua jenis transportasi yang diharapkan bisa memangkas biaya logistik. Moda yang memakan biaya paling rendah bisa diurutkan, yakni kapal, kereta, truk, dan pesawat.
Meskipun masih jauh ketercapaiannya, dia mengharapkan dengan adanya multimoda tersebut, bisa menekan biaya logistik dari 24 persen pada produk domestik bruto (PDB) 2014, menjadi 14 persen pada 2015.
Ia menambahkan biaya logistik seharusnya berkisar 6-8 persen dari biaya produksi, sementara tahun ini masih mencapai sekitar 15 persen.
"Intinya keterpaduan multimoda harus menciptakan efisiensi bagi pelaku usaha, kalau sudah terpadu tapi enggak efisien, berarti itu belum tercapai," katanya.
Soegihardjo mengatakan pengembangan transportasi multimoda dalam rencana aksi infrastruktur 2011-2015, di antaranya menetapkan standar unitisasi dan dimensi untuk menguatkan efisiensi alat angkut dan fasilitas pendukung operasional transportasi multimoda dan logistik, menyusun pedoman dan standardisasi untuk mewujudkan kompatibilitas, terbangunnya multimoda dan pusat-pusat logistik di pelabuhan utama serta bandara pengumpul.
Dokumen Tarif Tunggal Selain itu, dia menambahkan dengan adanya multimoda, pengusaha "forwarder" ditantang untuk mewujudkan sistem dokumen tarif tunggal atau "single billing document".
"Ini menjadi tantangan bagi 'freight forwarder' untuk 'mereinkarnasi' dari 'multimoda transport operator' (MTO)," katanya.
Artinya, meskipun berganti moda, pemilik barang sudah tidak mengurusi dokumen tersebut, tapi diserahkan kepada MTO.
"Prinsipnya satu dokumen untuk ke tujuan tertentu, modanya bisa dua atau lebih. Proses di bea cukai atau kepabeanan, dia (MTO) yang 'handle' (menangani), sudah bukan pemilik barang lagi," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Jelang Nataru, Menhub Dudy Bahas Kebijakan dan Strategi Angkutan Udara Bersama Maskapai
-
Kasus Kereta Anjlok Terus Berulang, DPR Minta Kemenhub Lakukan Audit Keselamatan Independen
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
2 Kali Diperiksa Kasus DJKA Kemenhub, Sepenting Apa KPK Korek Keterangan Bupati Pati Sudewo?
-
Bungkam Usai Diperiksa KPK, Bupati Pati Atur Lelang dan Dapat Fee Proyek?
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Kementerian ESDM Alokasikan Anggaran Rp 4,35 Triliun untuk PLN
-
Trump Bagi-bagi Duit Rp 32 Juta ke Warganya, Dorong Harga Bitcoin Meroket?
-
Mengenal GrabModal Narik: Pinjaman untuk Driver yang Bisa Jeda Cicilan, Ini Syaratnya
-
OJK Kejar 8 Pinjol Nakal: Siapa yang Terancam Kehilangan Izin Selain Crowde?
-
Realisasi Anggaran Kementerian ESDM Baru 31 Persen, Ini Penjelasan Bahlil ke DPR
-
Ketua Banggar DPR Pastikan Redenominasi Sudah Masuk Prolegnas
-
Bahlil Tetap Pede Setoran PNBP Sektor ESDM Capai Target Meski Harga Komoditas Anjlok
-
Cara Gadai Emas Batangan di Pegadaian semua Merek
-
Danantara Tidak Was-was Menkeu Purbaya Mau Redenominasi Rupiah
-
Kapal Tanker Bawa 2.000 KL, Pertamina Mulai Pasok Lagi Stok BBM ke Seluruh SPBU Bengkulu