Suara.com - PT PLN (Persero) menyatakan kesiapannya untuk membangun pembangkit listrik dengan kapasitas 15.000 megawatt dalam lima tahun ke depan yang dimulai pada 2015.
"Dari total program pemerintah membangun pembangkit listrik 35.000 MW hingga 2020, PLN hanya siap membangun 15.000 MW, selebihnya 20.000 MW akan dibangun IPP (Independen Power Producer/pembangkit listrik swasta)," kata Direktur Utama PLN Nur Pamudji di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, (3/11/2014).
Menurut Nur, program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW akan dimulai tahun depan dengan pengerjaan akan berbeda untuk setiap jenis pembangkit listrik.
Porsi pembangunan pembangkit antara PLN dan swasta tersebut masih bisa berubah, tergantung kondisi dan jenisnya antara PLTA atau PLTGU.
Ia menjelaskan, biaya pembangunan pembangkit listrik sekitar 1,5 juta dolar Amerika per MW.
"Itu baru pembangkitnya, karena dalam implementasinya juga harus dibangun jaringan transmisinya," ujarnya.
Adapun biaya transmisi jauh lebih murah dibanding pembangkit, misalnya transmisi Palembang ke Riau itu berkisar 1 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp10 triliun.
"Kontruksinya mulai 2015 dengan masa pembangunan PLTU sekitar lima tahun. Sedangkan PLTA lama pembangunannya tergantung ukurannya bisa sampai tujuh tahunan," kata Nur.
Ia menambahkan, pembangunan pembangkit listrik merupakan salah satu upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Harus ada tambahan pasokan listrik. Nantinya PLN akan lebih banyak membangun pembangkit listrik tenaga batu bara," tambahnya.
Untuk mengejar kebutuhan listrik nasional, Presiden Joko Widodo menginstruksikan pembangunan pembangkitan listrik dengan kapasitas hingga 35.000 MW dalam lima tahun, dari kapasitas listrik terpasang yang baru mencapai 40.000 MW. (Antara)
Berita Terkait
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
PLN Fokus Perkuat Layanan SPKLU di Yogyakarta, Dukung Kenyamanan Pengguna Saat Libur Nataru
-
PLN Resmikan SPKLU Center ke-6 di Jawa Barat, Siap Hadapi Lonjakan Pengguna EV Saat Nataru
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Cara Gabung NPWP Suami-Istri di Coretax, Panduan Lengkap dan Mudah
-
Jelang Pergantian Tahun, Sektor ESDM Catatkan PNBP sebesar Rp228 Triliun
-
Laba Melejit 22 Persen, MBMA Makin Perkasa di Bisnis Nikel Terintegrasi
-
6 Perbedaan Tabungan Konvensional dan Syariah, Mana yang Lebih Sesuai untuk Anda?
-
Pengusaha Sebut Formula Upah Minimum 2026 Bikin Lapangan Kerja Baru Sulit Tercipta
-
Dukung Pemulihan Ekonomi Aceh, BSI Siapkan Restrukturisasi Pembiayaan
-
Isu Damai Ukraina Redam Efek Blokade Tanker Venezuela, Begini Dampaknya ke Harga Minyak
-
Purbaya Klaim Investor Asing Makin Banyak Tanam Modal ke Indonesia, Ini Buktinya
-
BRI Peduli Salurkan Bantuan Darurat di 40 Titik Bencana Wilayah Sumatra
-
Perubahan Skema Pupuk Subsidi Dinilai Dorong Transparansi