Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana mengalihkan dana yang didapat dari kenaikan harga BBM untuk pembangunan infrastruktur, pertanian dan transportasi. Jokowi menilai, dana subsidi untuk BBM di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang hampir Rp300 triliun terlalu besar.
"Ini bukan besar lagi, tapi sangat besar. Ini yang ingin kita alihkan, dari konsumtif ke produktif," ujar Jokowi pada acara Kompas 100 CEO Forum di Hotel Four Seasons, Jakarta, Jumat (7/11/2014).
Setelah itu, Jokowi mengungkapkan, usai harga BBM subsidi dinaikkan, pemerintah akan mengalihkan subsidi ke sektor pertanian. Pemerintah akan membangun sawah,memberikan benih dan pupuk untuk petani.
"Irigasi dan infrastruktur waduk juga dibangun untuk petani. Dalam rencana kita 5 tahun ke depan, kita akan bangun 25-30 waduk dan dam dari Januari-Februari ada 5. Lalu bulan Juni-Juli ada 6. Jadi 11 tahun depan," ungkap Jokowi.
Menurut Jokowi, tujuan membangun waduk dan irigasi ini adalah untuk bisa mencapai swasembada pangan.
"Kalau irigasi kita rusak dan diperbaiki, itu akan meningkatkan produksi 30%, sudah ada hitungannya. Kalau waduk dibangun, maka naik lagi," jelasnya.
Untuk itu, Jokowi menuturkan, pemerintah pusat saat ini hanya mengerjakan waduk, sementara irigasinya dikerjakan pemerintah daerah.
"Ini nggak nyambung, nanti irigasi ada tapi waduknya belum siap. Atau waduknya selesai tapi irigasinya tidak. Ini masalah di lapangan," tuturnya.
Jokowi mengatakan, penghematan subsidi juga akan diberikan untuk nelayan, seperti membeli mesin kapal dan alat pendingin. Selain itu, UKM di desa-desa juga akan diberikan bantuan pemerintah dari hasil penghematan subsidi BBM tadi.
"Juga harus diberikan baik yang namanya (kartu) Indonesia sehat, pintar, dan keluarga sejahtera. Dan sistemnya harus sistem perbankan, kenapa seperti itu? Karena accountable, tepat menyasar. Tapi perlu waktu karena perlu data. Kalau itu sudah kita pegang, mau ngasih ke rakyat, tak perlu muter-muter," tegas Jokowi.
Jokowi menambahkan, Pemerintah juga akan membangun berbagai jenis infrastruktur. Mulai dari pelabuhan, pembangkit listrik, jaringan rel, serta transportasi- transportasi lainnya.
Berita Terkait
-
Rekam Jejak Abraham Samad, Kini Terjerat Isu Ijazah Palsu Jokowi
-
Jokowi Bilang SBY Negarawan, Demokrat Anggap Polemik 'Partai Biru' Selesai
-
Kecam Pengadu Domba, Ibas Murka Demokrat Diseret Isu Ijazah Jokowi
-
Wali Kota di Jepang Mengundurkan Diri Usai Skandal Ijazah Palsu, Dibandingkan dengan Indonesia
-
Pengamat Ungkap "Jokowi Belum Selesai": Masih akan Pengaruhi Peta Politik Nasional
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
Terkini
-
Prabowo Mau Temui Donald Trump, Bahas 'Kesepakatan Baru' Tarif Dagang?
-
Di Balik Tender Offer Saham PIPA Oleh Morris Capital Indonesia
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Geliat Properti Akhir Tahun: Strategi 'Kota Terintegrasi' dan Akses Tol Jadi Magnet Baru
-
AS Incar Mineral Kritis Indonesia demi Diskon Tarif Ekspor Sawit dan Kopi
-
Obral Insentif! ESDM Lelang 8 Blok Migas Tahap III: Ada 'Raksasa' Papua 15 Miliar Barel
-
'Uang Nganggur' di Bank Tembus Rp2.509,4 triliun, OJK Ungkap Penyebabnya
-
DOOH, NINE dan INSP Resmi Lepas Gembok, Saham Bakrie Kena Suspend
-
Pernyataaan Trump Tekan Harga Minyak Dunia
-
Airlangga: Kesepakatan Tarif AS Hampir Rampung, PrabowoTrump Bakal Teken Perjanjian