Suara.com - Ekonom senior Emil Salim mengatakan Indonesia memiliki modal untuk menjadi negara maju di Asia karena memiliki kekayaan dalam bidang kemaritiman, sumber daya alam maupun jumlah populasi yang besar.
"Potensi itu bisa dimanfaatkan untuk membuat branding Indonesia sebagai manufacturer of Asia," kata Emil Salim.
Emil menegaskan Indonesia memiliki kekayaan alam yang unik, baik di darat maupun lautan, karena letak geografis yang berada di wilayah khatulistiwa.
Meskipun demikian, menurut dia, potensi yang ada tersebut belum dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menyejahterakan kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
"Mari kita memanfaatkan keunikan itu. Pertanyaannya, apa nilai tambah yang bisa kita kembangkan? Bagaimana mengembangkannya? Itu perlu dijawab lewat ilmu pengetahuan,"kata anggota AIPI ini.
Salah satu caranya, kata dia, adalah dengan mendorong pengembangan dan penelitian, agar pemanfaatan sumber daya alam unggulan Indonesia berjalan efektif dan tidak hanya terjadi eksploitasi.
"Sumber daya alam bukan untuk dieksploitasi tapi harus dikembangkan, misalnya spesies ikan yang unggul harus dikembangbiakkan dan diperkaya," ujar Emil Salim.
Emil menekankan pentingnya bidang pendidikan baik di sektor formal maupun informal, yang diperlukan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja Indonesia, agar mampu bersaing dengan negara lain menjelang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
"Kita harus tingkatkan produktivitas pekerja yang saat ini masih di level 'semi-skilled', jadi harus tancap gas. Pebisnis juga harus mengembangkan kemampuan pekerja dan diberi insentif fiskal oleh pemerintah. Perkuat pula sekolah kejuruan," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Penambangan Tanpa Izin Jadi Ancaman, Kopsindo Dukung Pemerintah untuk Lakukan Penertiban
-
Tambang Ilegal Ditertibkan, Ratusan Hektare Lahan Kembali ke Negara
-
Begini Penampakan Kucing Emas yang Masuk Perangkap Warga Pasaman
-
Hilirisasi Nikel Jokowi Dikuliti Bivitri Susanti: Cuma Untungkan Segelintir Orang?
-
Dulu Punah, Kini Ikan Belida Jawa bisa Dibudidayakan
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
Terkini
-
9 Kriteria Penerima KJP Pasar Jaya Oktober, Kader PKK dan Guru Non-ASN Dapat Jatah?
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!
-
GIAA Dapat Modal Rp 30,5 Triliun dari Danantara, Citilink Dapat Jatah Terbesar
-
BSI Bongkar Ironi Perbankan Syariah RI: Aset Raksasa, Tapi Penetrasi Pasar Masih Tidur
-
Harga Emas Dunia Cetak Rekor, Diprediksi Masih Terus Meroket dalam Waktu Dekat
-
Promo Superindo: Hari Ini Terakhir, Ada Mami Poko DIapers Diskon Hingga 40 Persen
-
Rupiah Masih Meriang Lawan Dolar Amerika, Sentuh Level Rp 16.617
-
Dinilai Tepat Sasaran, Pengamat Sebut Kebijakan Diskon Tarif Listrik Layak Dilanjut
-
Tambahan Kepemilikan Saham 12 persen PT Freeport, Bahlil: Saya Nyatakan Final!
-
IHSG Dibuka Menghijau Tembus Level 8.200, Hari Ini Masih Tren Bullish