Suara.com - Proyek pembangunan pabrik semen di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, milik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk hingga kini terus berjalan, kendati masih ada sebagian warga sekitar lokasi proyek yang menolak proyek tersebut.
Kepala Proyek Pabrik Rembang PT Semen Indonesia, Heru Indra Wijayanto, mengemukakan pengerjaan proyek sudah berjalan sekitar 10,2 persen dan baru masuk tahap pemerataan tanah serta pemancangan tiang pondasi.
"Memang masih ada sebagian warga desa sekitar lokasi proyek yang melakukan penolakan, tetapi kami juga terus melakukan pendekatan dan sosialisasi kepada mereka. Sejauh ini, proyek masih terus berjalan," katanya.
Sejumlah warga yang menolak proyek pembangunan pabrik semen tersebut, hingga kini masih bertahan tinggal di tenda darurat yang didirikan di depan jalur masuk menuju lokasi proyek.
Berdasarkan rencana perseroan, pabrik semen berkapasitas produksi 3 juta ton dengan biaya investasi sekitar Rp4,3 triliun itu, dijadwalkan selesai pembangunannya pada akhir 2016.
Heru menjelaskan pabrik tersebut berdiri di atas lahan seluas 54 hektare dan saat ini perseroan juga telah berhasil membebaskan lahan untuk penambangan kapur seluas 200 hektare.
"Pembangunan pabrik semen di Rembang menggunakan desain ramah lingkungan dan minim konsumsi energi maupun air, serta memperbanyak ruang terbuka hijau," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga memastikan proses penambangan kapur untuk bahan baku produksi semen juga tidak akan mengganggu kondisi lingkungan, apalagi sampai memengaruhi atau menurunkan daya dukung kehidupan masyarakat yang berada di sekitar lokasi pabrik.
"Pabrik ini didesain dengan teknologi canggih dan sangat ramah lingkungan. Contohnya untuk proses produksi semen telah menggunakan teknologi 'Filter Main Bag House' (FMBH) sebagai pengganti 'Electrostatic Precipitator' (ESP)," tambah Heru.
Teknologi FMBH tersebut, lanjut Heru, mampu menekan emisi debu menjadi sangat rendah di bawah 30 mg/Nm3. Sementara jika menggunakan teknologi ESP hanya mampu menekan emisi debu sampai 50 mg/Nm3. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Pemerintah Soroti Standar Industri Hijau Pabrik Semen
-
Profil Pabrik Semen PT Jui Shin Indonesia (JSI) yang Diprotes Masyarakat Karawang
-
Pabrik Semen Tertua Milik BUMN Resmi jadi Warisan Dunia UNESCO, Erick Thohir Bilang Begini
-
Pabrik Semen Tertua di RI Jadi Situs Warisan Dunia UNESCO Asia Pasifik
-
Pemerintah Tetapkan Pabrik Semen Gresik jadi Objek Vital Nasional
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
Terkini
-
Usai Himbara, Giliran Bank Jakarta Kebagian Dana Purbaya Rp 10-20 Triliun
-
Begini Penjelasan Pakar Energi Soal Kandungan Etanol pada BBM Murni
-
IESR: Penguatan SDM Jadi Kunci Transformasi Sektor Energi Nasional
-
Purbaya Girang Pramono Mau Bangun Gedung Baru Bank Jakarta: Saya Enggak Keluar Uang
-
APBD Jakarta Dipangkas Hampir Rp 20 T, Menkeu Purbaya Guyon Masih Bisa Dipotong Lagi
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Gubernur Bank Indonesia Sebut Tiga Pilar Bangun Ekonomi Syariah, Apa Saja?
-
RI Ekspor Kopi Robusta Asal Lampung dan Malang ke Mesir
-
IHSG Terus Meroket, Intip Saham-Saham yang Jadi Primadona Pagi Ini
-
Setelah Cukai, Produsen Kini Resah dengan Maraknya Rokok Ilegal