Suara.com - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengakui usia kilang minyak yang dimiliki perusahaan yang dipimpinnya sudah tua, sehingga belum mampu menghasilkan premium dengan kadar oktan atau RON yang lebih bagus.
"Apalagi, premium dengan RON 88 sudah tidak direkomendasikan oleh pelaku perminyakan dunia untuk digunakan konsumen," ujarnya saat menjadi pembiacara kunci pada seminar nasional Asosiasi Program Magister Manajemen Indonesia (APMMI), di Surabaya, Sabtu (13/12/2014).
Namun, jelas dia, masalah utama dalam produksi bensin dengan RON yang lebih bagus ada pada kilang minyak itu sendiri. Bahkan pihaknya menyadari bahwa kondisi kilang minyak Pertamina sudah ketinggalan zaman.
"Sementara itu, biaya perawatan salah satu infrastruktur itu sangat tinggi tapi hanya mampu memproduksi bensin berat atau nafta," katanya.
Di sisi lain, tambah dia, untuk menghasilkan RON 88 maka Pertamina harus mengimpor minyak dengan RON 92 sebagai adiktif. Khususnya untuk nafta agar bisa menghasilkan minyak dengan RON 88.
"Meski demikian, kami siap menjamin tak ada permainan politik dari proses pengolahan minyak mentah di kilang minyak tersebut," katanya.
Di samping itu, ia melanjutkan, pemberitaan yang ada saat ini justru memublikasikan bahwa Pertamina membeli RON 92 lalu diturunkan menjadi RON 88. Oleh sebab itu pihaknya sudah bekerja sama dengan tiga perusahaan minyak dan gas global.
"Upaya kerja sama itu memiliki tujuan untuk membangun kilang baru," katanya.
Ia berharap, keberadaan kilang minyak baru pada masa mendatang bisa menjadi solusi dan menepis seluruh anggapan negatif masyarakat terhadap Pertamina. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Program MBG: Bukan Pemicu Inflasi, Justru Jadi Mesin Ekonomi Rakyat
-
Pertamina Bawa Pulang Minyak Mentah Hasil Ngebor di Aljazair
-
OJK Beberkan Update Kasus Gagal Bayar P2P Akseleran
-
Relokasi Rampung, PLTG Tanjung Selor Berkapasitas 20 Mw Mulai Beroperasi
-
Pusing! Pedagang Lapor Harga Pangan Melonjak di Nataru, Cabai Rawit Tembus Rp 80.000/Kg
-
Support Pembiayaan, BSI Dukung Program Makan Bergizi Gratis
-
Apresiasi Ferry Irwandi, IKAPPI Usul Skema Distribusi Masif untuk Tekan Harga Pangan
-
Awas! Ada 4 Bakteri Berbahaya di Bawang Bombai Ilegal
-
Danantara Guyur Pinjaman Rp 2 Triliun ke BTN, Buat Apa?
-
Maknai Natal 2025, BRI Peduli Wujudkan Kepedulian Melalui Penyaluran Puluhan Ribu Paket Sembako