Bisnis / Energi
Kamis, 25 Desember 2025 | 17:05 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Tanjung Selor. [Dok PLN].
Baca 10 detik
  • PLN Indonesia Power mengoperasikan PLTG Tanjung Selor 20 MW untuk memperkuat sistem kelistrikan Kalimantan Utara.
  • Pembangkit ini merupakan hasil relokasi Unit 2 PLTG Sambera dari Kalimantan Timur yang selesai Januari 2025.
  • Proyek ini berhasil diselesaikan dengan zero accident sebagai bukti kapabilitas pengelolaan proyek pembangkitan secara menyeluruh.

Suara.com - PLN Indonesia Power (PLN IP) bersama anak usahanya, PLN Indonesia Power Services, mulai mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Tanjung Selor berkapasitas 20 megawatt (MW).

Pengoperasian pembangkit ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat keandalan sistem kelistrikan Kalimantan Utara, khususnya menjelang periode Siaga Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Sebagai subholding pembangkitan PT PLN (Persero), PLN Indonesia Power terus mendorong optimalisasi aset guna menjawab peningkatan kebutuhan listrik sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

PLTG Tanjung Selor sendiri merupakan hasil relokasi Unit 2 PLTG Sambera dari Kalimantan Timur, yang dilaksanakan oleh PLN Indonesia Power Services sejak Januari 2025.

Seorang pekerja PLN sedang memperbaiki jaringan listrik di Menteng, Jakarta Pusat. [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]

"Proyek ini tidak hanya memperkuat keandalan sistem kelistrikan di Kalimantan Utara, tetapi juga membuktikan kapabilitas insan PLN IP Services dalam mengelola proyek pembangkitan secara menyeluruh," ujar Direktur Operasi Pembangkit Gas PLN Indonesia Power, Purnomo seperti dikutip, Kamis (25/12/2025).

Adapun, relokasi pembangkit ini menjadi bagian dari strategi optimalisasi aset pembangkitan agar pemanfaatannya lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan sistem kelistrikan regional.

Proses relokasi dilakukan secara terencana dan terintegrasi, mulai dari pekerjaan sipil, dismantling, pengangkutan peralatan utama, perakitan kembali, hingga pengujian dan commissioning.

Proyek tersebut melibatkan ratusan personel dan berhasil diselesaikan dengan capaian zero accident, mencerminkan komitmen perusahaan terhadap aspek keselamatan kerja dan mutu pelaksanaan proyek.

Dengan tambahan daya sebesar 20 MW, PLTG Tanjung Selor memberikan dukungan signifikan bagi sistem kelistrikan Kalimantan Utara yang berada di ujung jaringan.

Baca Juga: Tren Mudik Hijau Melesat: Pengguna Mobil Listrik Naik Dua Kali Lipat, PLN Siagakan 4.516 SPKLU

Pembangkit ini dirancang beroperasi secara andal, stabil, dan responsif untuk menopang beban puncak serta memastikan pasokan listrik yang aman bagi masyarakat, layanan publik, dan sektor ekonomi daerah.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Indonesia Power Services, Hari Cahyono, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam penyelesaian proyek ini.

"Relokasi ini diselesaikan melalui kerja terencana dan kolaboratif dengan capaian zero accident. Ke depan, PLN IP Services siap mengoperasikan pembangkit ini secara andal untuk memperkuat sistem kelistrikan Kalimantan Utara dan menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat," ungkapnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Manager PLN Indonesia Power UBP Mahakam, Firman Ramdan, menyatakan kesiapan PLTG Tanjung Selor telah dipersiapkan secara menyeluruh, baik dari sisi teknis maupun sumber daya manusia.

"Kami memastikan PLTG Tanjung Selor 20 MW siap beroperasi secara optimal untuk menjaga pasokan listrik tetap aman, stabil, dan berkelanjutan," pungkasnya.

Load More