Suara.com - Wali Kota Kupang Jonas Salean mengatakan, infrastruktur listrik masih menjadi masalah utama pengembangan investasi di wilayah ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur itu.
Karena itu, komunikasi dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) wilayah melalui Pemerintah Provinsi, terus dilakukan untuk kepentingan pembenahan layanan listrik di daerah ini.
"Memang persoalan listrik masih menjadi kendala utama di daerah ini. Dan untuk itu saya sudah meminta kepada Bapak Gubernur untuk berkomunikasi dengan manajemen PT PLN WIlayah NTT agar bisa segera dibenahi," kata Jonas.
Menurut Jonas, kondisi listrik yang masih dengan pemadaman bergilir, harus segera dibenahi oleh manajemen, sehingga tidak menjadi penghambat pengembangan daerah ini, termasuk pengembangan investasi di bidang jasa perdagangan dan hotel.
Kata dia, persoalan listrik menjadi kewenangan manajemen PT PLN, namun demikian, selaku kepala daerah, berharap agar pihak PLN bisa lebih serius melakukan sejumlah pembenahan, demi kecukupan dan daya layanan di daerah ini.
"Hypermart yang hari ini dibuka, masih menggunakan genset sendiri. Diharap ke depan bisa terkoneksi dengan PLN, sehingga tidak mengganggu sistem manajemen hypermart," katanya.
Terkait izin operasional hypermart, mantan Sekretaris Daerah Kota Kupang itu mengaku, telah dikantongi manajemen Hypermart Lippo Plaza Kupang.
Jonas mengemukakan, terhadap izin usaha, Pemerintah Kota Kupang selalu memberikan kemudahan bagi para pemohon, dalam konteks tidak dengan prosedur yang berbelit. "Izin tetap melalui prosedur dan kita tidak pandang bulu. Jika semua persyaratan lengkap dalam sehari, izin kita terbitkan," katanya.
Dia mengaku, keberadaan hypermart yang berada di bawa kendali Lippo Group, telah memberikan manfaat bagi kemajuan dan kepentingan masyarakat di daerah ini.
"Bisa dibayangkan karyawan sebanyak 1.000 direkrut untuk kepentingan pelayanan di pusat belanja tersebut. Ini kan peluang bagus untuk daerah ini," katanya.
Selain itu, kata mantan Staf Ahli Bidang Ekonomi Gubernur Nusa Tenggara Timur itu, kehadiran hypermat justru mendorong pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) daerah ini, untuk semakin berbenah demi peningkatan kualitas barangnya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
OJK Tegaskan SLIK Bukan Penghambat untuk Pinjaman Kredit
-
Tak Ada 'Suntikan Dana' Baru, Menko Airlangga: Stimulus Akhir Tahun Sudah Cukup!
-
ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM untuk SPBU Swasta, Kemungkinan Naik
-
Jadwal, Ketentuan, dan Dokumen Wajib KJP Subsidi Pasar Jaya 2025
-
PGAS Gencar Perluas Jaringan CNG untuk Industri Hingga Ritel
-
IHSG Pecah Rekor Lagi Hari Ini, Apa Pemicunya
-
Jadwal Magang Nasional 2025 Batch 2: Dapatkan Uang Saku UMK dan Sertifikasi
-
Belum Ada Kata Sepakat, Shell Indonesia Mau Temui Pemerintah Lagi Bahas Stok BBM
-
Nego Alot, SPBU Vivo Dekati Kesepakatan Beli BBM 100 Ribu Barel dari Pertamina
-
100.565 Rekening Telah Diblokir Terkait Penipuan, Total Kerugian Masyarakat Capai Rp 7,5 Triliun