Suara.com - Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) akan menyuntikan modal secara besar-besaran ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mencapai Rp 75 triliun. Penyertaan modal tersebut diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur ke depan. Rencana ini mendapat dukungan dan apresiasi dari pengusaha yang tergabung dalam Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia (Gapensi) nasional.
“Kita apresiasi langkah ini. Sebab, selain pemerintah mengoptimalkan peran BUMN sebagai agent of development, juga ini merupakan cara pemerintah mengoptimalkan anggaran negara yang terbatas untuk pembangunan infrastruktur,” ujar Sekjen Gapensi H.Andi Rukman Karumpa dalam keterangan tertulis yang diterima suara.com, Kamis (15/1/2015).
Andi mengatakan, suntikan modal ini akan menciptakan gearing ratio yang besar bagi pembangunan infrastruktur. Karena itu, Gapensi meminta agar BUMN infrastruktur harus lebih agresif dan ekspansif dalam rencana bisnisnya.
”Jadi rencana bisnis BUMN infrastruktur tidak bisa lagi normal-normal saja, harus lebih berani, ekspansif, dan agresif, sebab keluhan soal equity sudah teratasi,” tambah Andi Rukman.
Selebihnya, untuk pembiayaan infrastruktur, menurut Andi, BUMN akan lebih mudah memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan. Andi berharap, dengan cara semacam ini, sebagian besar APBN dapat diarahkan untuk pembiayaan pembangunan proyek-proyek infrastruktur yang tidak feasible secara bisnis di Kawasan Timur Indonesia (KTI). “Untuk yang feasible di kawasan barat, bisa digarap BUMN, dan yang tidak feasible di KTI digarap APBN,” pungkas Andi.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) naik menjadi Rp 75 triliun dari Rp 7,3 triliun di APBN 2015. Pemerintahan Jokowi-JK akan menggenjot pembangunan infrastruktur. Dari Rp 75 triliun, sebesar Rp 18 triliun akan diberikan kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau disingkat SMI.
Berita Terkait
-
Danantara dan BP BUMN Turunkan 1.000 Relawan untuk Bencana Sumatra, Diawali dari Aceh
-
Danantara Bangun 15.000 Hunian Sementara untuk Korban Banjir Sumatera
-
Bongkar Strategi BUMN Migas Jaga Kepercayaan Investor Asing
-
Merger BUMN Karya Belum Rampung, Targetnya Mundur di 2026
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Revisi UU P2SK Dinilai Beri Perlindungan bagi Nasabah Kripto
-
Realisasi PNBP Tembus Rp 444,9 Triliun per November 2025, Anjlok 14,8%
-
Kemenkeu Ungkap Lebih dari 1 Miliar Batang Rokok Ilegal Beredar di Indonesia
-
Danantara dan BRI Terjun Langsung ke Lokasi Bencana Kab Aceh Tamiang Salurkan Bantuan
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan
-
Penerimaan Bea Cukai Tembus Rp 269,4 Triliun per November 2025, Naik 4,5%
-
BUMI Borong Saham Australia, Ini Alasan di Balik Akuisisi Jubilee Metals
-
Kemenkeu Klaim Penerimaan Pajak Membaik di November 2025, Negara Kantongi Rp 1.634 Triliun
-
BRI Peduli Siapkan Posko Tanggap Darurat di Sejumlah Titik Bencana Sumatra
-
Kapitalisasi Kripto Global Capai 3 Triliun Dolar AS, Bitcoin Uji Level Kunci