Suara.com - Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Senin (9/3/2015) atau Selasa (10/3/2015) pagi waktu Indonesia bagian barat. Ini dikarenakan investor mengambil keuntungan dari kenaikan setelah data ketenagakerjaan AS yang kuat dirilis Jumat lalu.
Laporan lapangan pekerjaan yang lebih baik dari perkiraan memicu spekulasi pasar bahwa Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunganya lebih awal daripada yang diantisipasi, mengingat pemulihan kondisi pasar tenaga kerja AS.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun pada Senin dari tingkat tertinggi sebelas tahun pada 97,595 yang dicapai dalam sesi terakhir sebelumnya. Pada perdagangan sore, indeks turun 0,04 persen menjadi 97,578 setelah beberapa aksi ambil untung oleh para investor.
Sementara itu, euro tetap pada tingkat terendah dalam hampir 12 tahun terhadap dolar AS, karena Bank Sentral Eropa (ECB) memulai program pelonggaran kuantitatif 1,1 triliun euro (1,2 triliun dolar AS) pada Senin.
Pada akhir perdagangan di New York, euro berada datar di 1,0858 dolar AS dari sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5131 dolar dari 1,5048 dolar. Dolar Australia turun menjadi 0,7713 dolar dari 0,7720 dolar.
Dolar AS dibeli 121,18 yen Jepang, lebih tinggi dari 120,69 yen dari sesi sebelumnya. Dolar AS naik tipis menjadi 0,9849 franc Swiss dari 0,9848 franc Swiss, dan merosot ke 1,2591 dolar Kanada dari 1,2611 dolar Kanada. (Antara/Xinhua)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Kemenperin Gaspol Digitalisasi Industri, PIDI 4.0 Jadi Motor Transformasi Nasional
-
Wisatawan Asing Wajib Asuransi? OJK Buka Suara dan Beri Sinyal Dukungan
-
Sarinah Kebakaran di Area Fasad pada Minggu Malam, Tetap Beroperasi?
-
Panel BPN Catat Harga Pangan Turun, Cabai dan Beras Ikut Terkoreksi
-
Migas Jadi Kunci, Industri Lokal Bersiap Kuasai Proyek Strategis Nasional
-
Pertumbuhan Kredit Kuat dan DPK Meningkat, Fungsi Intermediasi Bank Mandiri Solid di Akhir Tahun
-
Saham-saham yang Cum Date 29 Desember, Siap Bagikan Dividen Jumbo
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako di Ciampea
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci