Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan pelemahan mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat masih dalam kondisi normal.
“Ini bukan masalah, sebabnya adalah Amerika saat ini ekonominya bagus sekali. Yang kena imbas juga tidak hanya rupiah, seluruh mata uang juga kena,” katanya ketika ditemui di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Rabu (11/3/2015), seperti dilansir dari laman setkab.go.id.
Dalam perdagangan siang ini kurs tengah Bank Indonesia (BI) tercatat Rp 13.164 terhadap dolar AS, melemah dibanding Selasa (10/3/2015) kemarin sebesar Rp 13.059. Demikian juga dibandingkan dengan nilai rupiah pada Senin (9/3/2015) tercatat Rp 13.047 per dollar Amerika.
Menko Perekonomian menilai, kondisi rupiah tidak terlalu buruk jika dibandingkan dengan mata uang asing lainnya dan hanya Swiss frank yang mengalami penguatan dari Dolar Amerika Serikat.
“Jika pariwisata ramai maka (wisatawan asing) yang membawa dolar akan semakin banyak. Untuk TKI juga akan diperbaiki supaya emiten meningkat,” ujar Sofyan menjelaskan.
Sebelumnya, Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan penguatan Dolar Amerika Serikat yang terjadi pada hampir semua mata uang asing disebabkan oleh tiga hal.
“Pertama ialah ekonomi Amerika yang terus menguat, dan rencana penguatan Fed Fund Rate menyebabkan dollar menguat. Kedua adanya injeksi likuiditas moneter dari ICB Euro dan Bank of Japan,” katanya.
Dia menambahkan, tahun lalu mata uang Euro melemah 13,5 persen terhadap dolar Amerika, sedangkan Yen Jepang 12,5-13 persen. Sedangkan Rupiah hanya 1,8 persen.
“Artinya rupiah memang melemah terhadap dolar tapi menguat terhadap Yen dan Euro kurang lebih sekitar 11 persen. Juga, seluruh negara menghadapi fenomenan dollar yang menguat,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
Pertamina Rilis Biosolar Performance, BBM Khusus Pabrik
-
UMKM Kini Bisa Buat Laporan Keuangan Berbasis AI
-
Jelang Nataru, Konsumsi Bensin dan LPG Diramal Meningkat, Pertamina Siagakan 1.866 SPBU 24 Jam!
-
Darurat Komunikasi di Aceh: Saat Internet Mati Begitu Listrik Padam, Siapa yang Bertanggung Jawab?
-
Perluas Jangkauan Pelayanan, KB Bank Resmikan Grand Opening KCP Bandung Taman Kopo Indah
-
Distribusi BBM di Sebagian Wilayah Aceh Masih Sulit, Pertamina: Kami Terus Untuk Recovery
-
Bank Modal Pas-pasan di Ujung Tanduk: Mengapa OJK Paksa KBMI I Naik Kelas atau Tutup?
-
Akhiri Paceklik Rugi, Indofarma (INAF) Pasang Target Ambisius: Pendapatan Naik 112% di 2026
-
Nilai Tukar Rupiah Drop Lagi, Ini Pemicunya
-
Usai Resmikan InfraNexia, Telkom (TLKM) Siapkan Entitas B2B ICT Baru