Rupiah (Antara)
Maraknya investasi bodong yang merebak di masyarakat, Otoritas Jasa Keuangan saat ini tengah gencar melakukan penyelidikan investasi bodong selain Mavrodi Mondial Moneybox atau Manusia Membantu Manusia.
"Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan. Hasilnya ada beberapa yang sedang kami selidiki. Selain MMM, ada tiga jenis investasi lain yakni emas, umrah, haji. Ini tidak masuk akal karena memang imbal hasil terlalu besar, 30 persen-40persen, itu dari mana? Bisnis apa?" ujar Kepala Departemen Penyidikan Sektor Jasa Keuangan OJK Rusli Nasution di Jakarta, Jumat (10/4/2015).
Seperti diketahui, sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan mengaku mendapatkan ratusan keluhan terkait arisan berantai MMM.
"Ini menjadi tugas OJK karena sangat berpotensi merugikan masyarakat, kita dapat 235 yang menyampaikan keluhan ke OJK, tapi mungkin masih banyak masyarakat lain yang belum melaporkan hal itu," ujar anggota Dewan Komisionar OJK bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti S Soetikno, Kamis (9/4/2015).
Investasi MMM ini, sempat terpuruk pada 2014 lalu, skema perputaran uang model Mavrodi Mondial Moneybook di Indonesia bangkit kembali. Kini investasi bodong tersebut kembali mencari mangsa baru. Bahkan mereka tak segan-segan menebar iklan televisi, koran hingga sejumlah situs di internet yang memiliki pengunjung yang tinggi.
Sayangnya, skema perputaran uang yang melibatkan masyarakat banyak itu secara hukum sulit dipertanggungjawabkan karena tidak memiliki izin.
Pasalnya MMM bukanlah badan usaha, melainkan hanya sebuah situs di internet di mana anggotanya saling mengirim dana dengan harapan bisa mendapat keuntungan sekitar 30 persen per bulan.
Keuntungan yang ditawarkan MMM memang sangat menggiurkan. Jadi wajar saja masyarakat selalu kepincut untuk berpartisipasi. Risiko di balik skema perputaran uang itu tertutup oleh iming-iming keuntungan yang besar.
Padahal, pihak Otoritas Jasa Keuangan sebagai pengawas industri keuangan sudah memberikan cap ilegal kepada MMM karena tidak memiliki izin terkait aktivitas pengumpulan dan perputaran uang di Indonesia. Risiko bagi masyarakat yang terlibat kegiatan MMM sangat tinggi, uang yang diputar atau disetor dalam komunitas yang menjadi member MMM bisa lenyap setiap saat karena tanpa jaminan sama sekali.
Hal inilah yang membuat OJK gencar melakukan penyelidikan terkait investasi bodong.
Sebenarnya, lanjut Rusli, penyelidikan OJK ini telah dilakukan sejak 2014 karena marak di masyarakat. Kendati demikian, OJK belum menerima laporan pengaduan dari masyarakat terkait kerugian dari investasi ini.
"Belum ada pengaduan. Tiga investasi ini terjadi di Pulau Jawa tapi bukan Jakarta. Ini sedang teliti dan mencari data," kata Rusli.
Menurutnya, investasi jual-beli emas tidak ada yang memberikan untung sebesar 30 persen hingga 40 persen. "Imbalnya ini besar. Kami curiga. Jual beli emas juga untungnya enggak sampai segitu," katanya.
Untuk investasi umrah dan haji, lanjut Rusli, masyarakat diiming-imingi setoran yang lebih ringan dari bayaran pada umumnya.
Selain itu, perusahaan penyedia jasa travel umrah dan haji ini menawarkan pemberangkatan yang lebih cepat dari biasanya.
"Mereka tawarkan umroh cuma Rp10juta-Rp15 juta. Padahal kan umumnya Rp20juta-Rp25 juta," kata Rusli.
Selain tiga praktik investasi bodong itu, OJK tengah menelisik investasi MMM yang kembali bangkit setelah sempat guling tikar pada tahun lalu. OJK mulai memanggil pelaku bisnis MMM, meskipun akhirnya tidak digubris.
"Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan. Hasilnya ada beberapa yang sedang kami selidiki. Selain MMM, ada tiga jenis investasi lain yakni emas, umrah, haji. Ini tidak masuk akal karena memang imbal hasil terlalu besar, 30 persen-40persen, itu dari mana? Bisnis apa?" ujar Kepala Departemen Penyidikan Sektor Jasa Keuangan OJK Rusli Nasution di Jakarta, Jumat (10/4/2015).
Seperti diketahui, sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan mengaku mendapatkan ratusan keluhan terkait arisan berantai MMM.
"Ini menjadi tugas OJK karena sangat berpotensi merugikan masyarakat, kita dapat 235 yang menyampaikan keluhan ke OJK, tapi mungkin masih banyak masyarakat lain yang belum melaporkan hal itu," ujar anggota Dewan Komisionar OJK bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti S Soetikno, Kamis (9/4/2015).
Investasi MMM ini, sempat terpuruk pada 2014 lalu, skema perputaran uang model Mavrodi Mondial Moneybook di Indonesia bangkit kembali. Kini investasi bodong tersebut kembali mencari mangsa baru. Bahkan mereka tak segan-segan menebar iklan televisi, koran hingga sejumlah situs di internet yang memiliki pengunjung yang tinggi.
Sayangnya, skema perputaran uang yang melibatkan masyarakat banyak itu secara hukum sulit dipertanggungjawabkan karena tidak memiliki izin.
Pasalnya MMM bukanlah badan usaha, melainkan hanya sebuah situs di internet di mana anggotanya saling mengirim dana dengan harapan bisa mendapat keuntungan sekitar 30 persen per bulan.
Keuntungan yang ditawarkan MMM memang sangat menggiurkan. Jadi wajar saja masyarakat selalu kepincut untuk berpartisipasi. Risiko di balik skema perputaran uang itu tertutup oleh iming-iming keuntungan yang besar.
Padahal, pihak Otoritas Jasa Keuangan sebagai pengawas industri keuangan sudah memberikan cap ilegal kepada MMM karena tidak memiliki izin terkait aktivitas pengumpulan dan perputaran uang di Indonesia. Risiko bagi masyarakat yang terlibat kegiatan MMM sangat tinggi, uang yang diputar atau disetor dalam komunitas yang menjadi member MMM bisa lenyap setiap saat karena tanpa jaminan sama sekali.
Hal inilah yang membuat OJK gencar melakukan penyelidikan terkait investasi bodong.
Sebenarnya, lanjut Rusli, penyelidikan OJK ini telah dilakukan sejak 2014 karena marak di masyarakat. Kendati demikian, OJK belum menerima laporan pengaduan dari masyarakat terkait kerugian dari investasi ini.
"Belum ada pengaduan. Tiga investasi ini terjadi di Pulau Jawa tapi bukan Jakarta. Ini sedang teliti dan mencari data," kata Rusli.
Menurutnya, investasi jual-beli emas tidak ada yang memberikan untung sebesar 30 persen hingga 40 persen. "Imbalnya ini besar. Kami curiga. Jual beli emas juga untungnya enggak sampai segitu," katanya.
Untuk investasi umrah dan haji, lanjut Rusli, masyarakat diiming-imingi setoran yang lebih ringan dari bayaran pada umumnya.
Selain itu, perusahaan penyedia jasa travel umrah dan haji ini menawarkan pemberangkatan yang lebih cepat dari biasanya.
"Mereka tawarkan umroh cuma Rp10juta-Rp15 juta. Padahal kan umumnya Rp20juta-Rp25 juta," kata Rusli.
Selain tiga praktik investasi bodong itu, OJK tengah menelisik investasi MMM yang kembali bangkit setelah sempat guling tikar pada tahun lalu. OJK mulai memanggil pelaku bisnis MMM, meskipun akhirnya tidak digubris.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
-
Line Up Terbaru Pestapora Hari Ini 7 September, Usai 34 Musisi Umumkan Mundur
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
Terkini
-
7 Lowongan Kerja Bulan September 2025, BPJS Ketenagakerjaan Buka Loker
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Lowongan Kerja Menurun, Pengangguran di Amerika Meningkat Capai 4,3 Persen
-
SIG Rogoh Kocek Rp582 Juta untuk Infrastruktur Jaringan Air Bersih
-
7 Bahan Bangunan Tahan Api untuk Rumah di Jakarta yang Rawan Bencana Kebakaran
-
Akhir Bulan Gak Nangis! Pizza Hut Bagi-Bagi Promo Tebus Murah: Pasta, Pizza, Dessert, Mulai 25rb
-
Siap-siap Sobat Indomaret! Banjir Diskon Hingga 40 Persen Menanti Kamu!
-
Malam Minggu Makin Seru dengan Saldo DANA Kaget: 3 Link Siap Diklaim, Hadiah Hingga Rp249 Ribu!
-
Berkat BRI, Produk Diaper Ramah Lingkungan Dari UMKM Asal Surabaya Ini Kian Diminati
-
Long Weekend Maulid Nabi 2025, BRI Pastikan Transaksi Nasabah Lancar dengan Weekend Banking