Suara.com - Setelah membatalkan monorel di bawah Jakarta Monorail, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun moda transportasi berbasis rel lainnya, Light Rail Transit. Setidaknya delapan pengembang digandeng untuk merealisasikan.
Dari delapan pengembang tersebut, Presiden Joko Widodo meminta kepada PT Adhi Karya Tbk untuk merealisasikan pembangunan Light Rapid Transit untuk pertamakali di Jakarta. Rencananya, pembangunan akan dilakukan pada tahun ini.
PT Adhi Karya menyatakan siap mengeksekusi proyek Light Rapid Transit semester II akhir tahun ini. Sejumlah pendanaan akan diambil dari penyertaan modal negara untuk Adhi Karya sebesar Rp1,4 triliun.
"Ini untuk proyek Light Rail Transit kita masih kejar. Di semester II kita eksekusi proyeknya. Tapi kita masih kekurangan dana sekitar Rp7 triliun, tapi dipastikan proyek ini akan berjalan," kata Direktur Keuangan Adhi Karya, Joko Prabowo, di Bursa Saham Indonesia, Jakarta, Kamis (23/4/2015).
Joko mengungkapkan kinerja perseroan sejauh ini cukup positif. Hal ini terlihat dari capaian kontrak baru hingga Maret 2015 sebesar Rp2,5 triliun.
Realisasi kontrak baru tersebut mayoritas terbagi atas berbagai proyek dari lini bisnis konstruksi sebesar 89 persen. Proyek itu antara lain jalan tol Balikpapan-Samarinda paket I section 3 senilai Rp288,8 miliar.
Proyek kawasan industri Bintoro Sayung senilai Rp86,8 miliar. Sementara, sebanyak 9 persen merupakan proyek-proyek dari lini bisnis lainnya.
"Sumber dana, realisasi kontrak baru dominan dikuasai swasta sebanyak 56 persen, APBN dan APBD 28 persen dan BUMN sebesar 16 persen," katanya.
Sebelumnya, PT Adhi Karya bakal membentuk anak usaha dalam pembangunan Light Rail Transit yang diminta Pemprov DKI Jakarta. Pasalnya, pembangunan Light Rail Transit tersebut juga bekerjasama dengan PT MRT Jakarta dan PT Kereta Api Indonesia.
Proyek transportasi massal Light Rail Transit yang akan menghubungkan Cibubur-Kuningan-Dukuh Atas ini akan diselesaikan dalam 3 tahap. Tahap pertama dibangun dengan rute Cibubur-Cawang, selanjutnya Cawang-Kuningan, dan berikutnya Kuningan-Dukuh Atas.
Proyek dengan panjang 30 km itu akan mulai dibangun akhir semester II-2015.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
Terkini
-
Mengapa Bunga Pindar jadi Sorotan KPPU?
-
Rekomendasi Tempat Beli Perak Batangan Terpercaya
-
Old Money Ilegal Disebut Ketar-ketir Jika Menkeu Purbaya Terapkan Kebijakan Redenominasi
-
Fintech Syariah Indonesia dan Malaysia Jalin Kolaborasi, Dorong Akses Pembiayaan Inklusif
-
Apakah STNK Bisa Digadaikan? Jangan Asal, Baca Dulu Panduan Lengkapnya
-
Cara Mudah Beli Obligasi Pemerintah, Pilihan Investasi Aman untuk Pemula
-
GOTO Masih Belum Kasih Bocoran Agenda RUPSLB, Benarkah Patrick Walujo Diganti?
-
Ekonom: Industri Etanol Tak Hanya Untungkan Korporasi, Tapi Buka Lapangan Kerja Baru
-
BSI Akhirnya Kantongi Izin Simpanan Emas dari OJK
-
Industri Pertambangan Indonesia Mulai Beralih Gunakan AI