Suara.com - Guna mempermudah distribusi hasil laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan berencana meminta bantuan kepada perusahaan-perusahaan besar untuk berkontribusi mengembangkan sektor perikanan di Tanah Air dengan pembangunan infrastruktur yang memadai.
Perusahaan besar yang dimaksud, di antaranya yang berada di bawah Badan Usaha Milik Negara.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Senin (4/5/2015), menambahkan sektor kelautan dan perikanan memerlukan bandara-bandara dengan landasan pacu sepanjang satu kilometer di setiap pulau kecil. Tidak terlalu besar, kata dia, namun cukup efisien untuk mengangkut hasil ikan.
Ia menjelaskan selama ini distribusi hasil perikanan terkendala karena minim infrastruktur. Akibatnya, nilai dan kualitas produk perikanan Indonesia menjadi tidak segar karena lambatnya pendistribusian.
“Kalau ikannya segar, pasti peminatnya banyak. Tapi karena terkendala infrastruktur selama ini, makanya nelayan banyak yang mengeluh hasil ikannya tidak laku,” katanya.
Pengadaan infrastruktur, katanya, tidak bisa dilakukan sendiri oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Biaya bangunnya cuma Rp1 miliar kok, yang penting 'one kilo meter bring you to the world and bring world to you'," katanya.
Susi yakin pembangunan infrastruktur dapat membantu nelayan, juga pengusaha, untuk mengangkut hasil perikanan ke pasar-pasar terdekat sehingga masalah penumpukan hasil laut terselesaikan.
"Saya sudah meminta kepada dirjen untuk membuat satu kilometer runway di pulau-pulau terpencil sama dermaga, at least itu untuk jalan keluar. Kalau semua ini terwujud semua masalah di sektor perikanan akan terselesaikan,” katanya.
Selain itu, dia juga akan mendorong penangkapan ikan dilakukan secara natural.
Untuk itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan akan meminta kepada pemerintah daerah menerbitkan regulasi yang pro lingkungan.
Pemerintah harus menerbitkan pelarangan terhadap penebangan bakau. Selain itu juga akan melarang melakukan penangkapan komoditas laut dengan bahan kimia.
Kementerian Kelautan dan Perikanan juga menekankan agar para nelayan tak melakukan penangkapan komoditas laut yang sedang bertelur.
"Jangan sampai anak cucu kita tidak tahu kepiting seperti apa, tapi saya akan benahi dulu secara internal," kata dia.
Susi mengungkapkan akan mengajukan anggaran kementerian lebih besar untuk tahun depan sebesar Rp20-30 triliun untuk perikanan, terutama pembangunan infrastruktur.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun