Suara.com - Presiden Joko Widodo tidak hanya ingin menjadikan Kabupaten Merauke sebagai lumbung pangan nasional, Presiden juga bercita-cita kabupaten yang berada di ujung Timur NKRI ini sebagai lumbung pangan nasional dan dunia.
Penegasan itu disampaikan Presiden Jokowi usai acara seremonial panen raya padi seluas 300 hektare di Kampung Wapeko, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Minggu (10/5/2015).
Di hadapan ratusan petani, Presiden menjelaskan letak geografis Merauke sangat strategis karena berada di daerah datar. Merauke memiliki lahan kurang lebih 4,6 juta hektar yang berpotensi untuk dibuat persawahan, namun setelah jutaan lahan itu diindetifikasi, kata Presiden, sementara hanya 1,2 juta hektar yang bisa dikerjakan saat ini oleh pemerintah Kabupaten Merauke dan sisanya 3,4 juta hektar akan dikerjakan pemerintah pusat bersama pemerintah setempat yang ditargetkan rampung dalam kurun waktu tiga tahun.
"Kita targetnya tiga tahun sudah harus menghasilkan 20 juta ton beras sekali panen. Dan dalam satu tahun ditargetkan tiga kali panen. Pengelolaan lahan ini akan melibatkan dua kementerian yakni Kementerian Pertanian dan Kementerian PU," katanya.
Menurut Presiden, ia bersama rombongan datang jauh-jauh dari Jakarta ke Wapeko atau sekitar delapan jam naik pesawat karena ingin melihat secara langsung kondisi lapangan.
"Jadi, ketika saya membuat keputusan itu betul-betul atas keinginan rakyat, dan jangan sampai keliru," ujarnya.
Menurut Presiden, lahan pertanian milik rakyat seluas 1,2 juta hektar yang akan dikelola ini tentunya membutuhkan anggaran yang mencapai triliunan rupiah.
"Tapi nanti ada investor yang akan investasi di sini, kemudian juga ada dari BUMN yang datang membawa uang, traktor, benih dan pupuk," kata mantan Wali Kota Solo.
Presiden Jokowi juga menuturkan sistem pengolahan pertanian harus menggunakan mesin modern. Dan mesin modern pertama pengolahan pertanian akan diterapkan di Indonesia, yakni di Kampung Wapeko, Distrik Kurik Kabupaten Merauke.
"Yang paling penting dalam mengerjakan semua ini adalah sebuah kesungguhan sehingga target yang kita inginkan bisa tercapai," katanya.
Presiden mengatakan dalam pengelolaan lahan akan melibatkan seluruh komponen masyarakat, khususnya masyarakat adat pemilik hak ulayat dengan sistem bagi hasil 30:70 persen, yaitu 30 persen untuk pemilik lahan dan 70 persen petani.
Lebih jelas ketika Merauke didorong menjadi lumbung pangan nasional, maka Indonesia tidak perlu lagi menjadi importir beras, dan beras Merauke harus berkualitas ekspor.
"Kalau ini berhasil bukan saja jadi lumbung Indonesia, tapi ketergantungan pangan ada di Kabupaten Merauke," kata Presiden.
Ikut dalam panen raya, Ibu Iriana Joko Widodo, Menteri Pertanian Andi Arman Sulaiman, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti, Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal, Bupati Merauke Romanus Mbaraka serta sejumlah menteri Kabinet Kerja. (Lidya Salmah)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Diisukan Renggang dengan Deddy Corbuzier, Sabrina Chairunnisa Punya Deretan Bisnis Sukses
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat pada Penutupan Perdagangan Selasa
-
IHSG Anjlok Hari Ini Imbas ADB Turunkan Prospek Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
-
Bye-bye Ganti Aplikasi! Vidio Hadirkan Fitur Belanja di Shopee Sambil Nonton
-
Pemerintah Siapkan 'Kado' Nataru, Stimulus Ekonomi ke-3 Siap Guyur Tiket Murah hingga PPN
-
BUMN Ngeluh Subsidi Belum Dibayar Kemenkeu, Purbaya: Suruh Menghadap Saya!
-
Anggaran Subsidi Energi Bocor, Menkeu Purbaya Akui Selama Ini Tak Tepat Sasaran
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Dorong PMI Jadi Wirausaha Tangguh, Mandiri Sahabatku Hadir di Taiwan
-
Bukan Permanen, ESDM: Pembelian BBM Murni Pertamina oleh SPBU Swasta Hanya Solusi Kekosongan Stok