Suara.com - Ekonom PT Bank Permata Josua Pardede mengatakan kejelasan perombakan kabinet akan memberikan sentimen positif terhadap nilai tukar rupiah. Menurut Josua, tim kabinet terutama ekonomi ada yang kurang kompak dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Ia menilai koordinasi Presiden dengan Wapres hingga saat ini sudah baik. Yang perlu diperhatikan menteri-menterinya.
"Terkait isu reshuffle, menurut saya ada yang kurang cakap, ini perlu untuk penguatan kabinet," kata Josua saat menghadiri sebuah acara di Makassar, Senin (11/5/2015) malam.
Ia menyebutkan per akhir April 2015, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami depresiasi hingga rupiah per akhir April depresiasi 5,0 persen.
"Ini paling lemah dibanding ringgit Malaysia, bath Thailand dan lainnya," kata Josua dalam acara yang juga dihadiri Dirut Bank Permata Roy A Arfandy.
Ia memperkirakan nilai tukar rupiah selama 2015 akan berada di posisi di atas Rp13.000 atau tepatnya Rp13.200 per dolar AS.
"Potensi untuk di posisi Rp10.000 sulit karena adanya defisit neraca perdagangan, dolar keluar lebih besar dari yang masuk," katanya.
Mengenai pertumbuhan ekonomi, Josua memperkirakan akan mencapai 4,8 hingga 5,0 persen. Kalau spending pemerintah bagus, ujarnya, pertumbuhan ekonomi bisa mencapai lima persen.
Menurutnya realisasi pertumbuhan ekonomi selama kwartal I 2015 yang hanya mencapai 4,71 persen merupakan yang terendah sejak kuartal III-2009. Josua merinci semua komponen penyumbang pertumbuhan ekonomi turun kecuali sektor teknologi informasi.
"Konsumsi masyarakat dan pemerintah turun menjadi 5,0 persen dibanding tahun 2014 mencapai 6,1 persen, investasi 4,1 persen dibanding 4,7 persen," kata dia.
Ia menyebutkan kontribusi belanja pemerintah masih minim antara lain karena adanya reorganisasi kementerian.
"Di kuartal II diharapkan ada perbaikan penyerapan anggaran antara lain mulai Mei ada pengerjaan jalan tol Sumatera dan pembangunan pembangkit listrik di DIY," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
BREAKING NEWS! Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN Gantikan Erick Thohir
-
Dicopot dari Kepala PCO, Ini Rekam Jejak Hasan Nasbi di Dunia Politik
-
Kritik Pedas Rocky Gerung Respons Reshuffle Prabowo: Cuma 'Dikocok Ulang', Hasilnya Sama Saja
-
Suara Live: Evaluasi Kinerja? Prabowo Copot 4 Pejabat, Sinyal Perubahan Besar di Kabinet Merah Putih
-
Jejak Politik Hendrar Prihadi: Disayang Jokowi, Didepak Prabowo, PDIP Resmi Jadi Oposisi Murni?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Fakta-Fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Spesifikasi E6900H dan Wheel Loader L980HEV SDLG Indonesia
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina