Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro meyakinkan pelaku pasar modal, bahwa pemerintah tetap optimistis terhadap perekonomian Indonesia yang masih berpotensi mengalami pertumbuhan.
"Pemerintah memberikan confidence. Sekarang kita lakukan itu, untuk menciptakan kepercayaan pasar," ujar Bambang, usai diskusi dengan pelaku pasar modal di Jakarta, Rabu (13/5/2015) malam.
"Tidak hanya agar investasi asing masuk, tapi siapa pun, yang penting semua orang tidak kehilangan harapan bahwa ekonomi Indonesia masih berpotensi untuk tumbuh cukup tinggi," lanjutnya.
Menkeu pun mengatakan bahwa pemerintah akan berusaha untuk tetap mencari pertumbuhan yang di atas lima persen. Salah satu caranya adalah dengan mengejar pencapaian target penerimaan pajak dan penyerapan anggaran yang lebih cepat pada paruh kedua tahun ini.
"Belanja kementerian kan sudah dianggarkan, tinggal dieksekusi. Kuncinya tinggal dieksekusi saja. Pemerintah akan mendorong investasi, terutama melalui APBN BUMN dan swasta," ucapnya.
Bambang mengemukakan bahwa outlook perekonomian Indonesia pada tahun 2015 ini tumbuh sebesar 5,4 persen. Upaya untuk memperbaiki transaksi berjalan juga termasuk menjadi salah satu fokusnya.
"Tadi saya update kenapa pertumbuhan ekonomi slowdown. Poinnya, memberi info selengkap-lengkapnya kepada pelaku pasar agar mereka tidak nervous dan bertanya-tanya apakah kita punya strategi yang bagus atau tidak. Salah satu kuncinya, investasi untuk mendongkrak pertumbuhan ke arah angka itu," paparnya.
Sementara itu, Direktur Utama BEI, Ito Warsito, menambahkan bahwa pelaku pasar cukup optimistis pertumbuhan ekonomi bisa di 5,4 persen, walaupun pada kuartal pertama hanya sebesar 4,7 persen.
"Lembaga dana moneter internasional (IMF) memperkirakan 5,2 persen. Kisaran antara target IMF dan pemerintah masih cukup tinggi. Investor jangan panik. Pemerintah harus melakukan langkah rill untuk menciptakan pertumbuhan, (dengan) mendorong peningkatan investasi melalui peraturan yang baik," ujarnya.
Dia pun menyampaikan bahwa pemerintah memiliki belanja infrastruktur sebesar Rp200 triliun. Pemerintah juga mendorong pembangunan infrastruktur melalui penyaluran penyertaan modal negara (PMN) ke sejumlah BUMN.
"PMN BUMN dalam bentuk rights issue itu untuk mendorong BUMN melakukan leverage, sehingga hasil yang diperoleh lebih tinggi," katanya. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
Terkini
-
Cegah Kejahatan Siber, BRI Terus Edukasi Nasabah untuk Jaga Kerahasiaan Data Transaksi Perbankan
-
Harga Minyak Stabil, Pasar Cermati Sinyal Perdamaian Rusia-Ukraina
-
Dasco Ungkap di Balik Presiden Prabowo Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi
-
Rupiah Lanjutkan Tren Penguatan, Bikin Dolar Amerika Tertekan
-
KB Bank Perkokoh Kualitas Aset melalui Kerja Sama Sukuk dengan TBS Energi Utama
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
Bankir Ini Nilai Penggunaan AI Jadi Masa Depan Industri Keuangan
-
Operasional KRL Sampai Jam Berapa di Malam Tahun Baru? Simak Jadwalnya
-
Aguan dan Salim Mau Ciptakan Kawasan Bisnis Tepi Laut
-
Meski Banyak Tekanan Pasar Properti Tetap Tumbuh, Didukung Kebijakan Pemerintah