Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said kembali menyindir pemerintahan di masa lalu yang kebijakannya dinilai kurang tegas dan cenderung melakukan pembiaran kepada pembangkangan para Kontraktor Kerja Sama Minyak dan Gas. Pemerintah dinilai tidak menindaktegas mereka yang nakal.
Hal tersebut diungkapkan Sudirman dalam pidato pembukaan acara The 39Th IPA Convention & Exhibition yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu (20/5/2015).
Dalam pidato dia mengungkapkan baru-baru ini Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi telah memanggil 15 KKKS yang tidak patuh pada aturan. Pihak SKK Migas terpaksa mengumumkan nama-nama mereka di media massa karena tidak itikad baik dari mereka.
“SKK Migas manggil 15 KKKS dicari tak lapor, dipanggil tak datang akhirnya mau tidak mau diiklankan di media massa," kata Sudirman.
Sudirman mengungkapkan bahwa sikap tegas pejabat SKK migas saat ini dalam menindak KKKS nakal, tidak pernah dilakukan oleh pemerintahaan di masa lalu.
Ia juga melontarkan pernyataan agar semua pihak yang mendengar pernyataannya tidak marah.
“Ini jangan marah ya. Jadi memang ini tidak dilakukan di masa lalu. Ini baru dilakukan saat ini,” kata dia.
Dia menilai pemanggilan ini bersifat adil dan mendapatkan dukungan dari kontraktor yang bekerja dengan baik.
"Inisiatif ini akan menjadi angin segar bagi yang perform. Ini hal-hal yang sedang dibangun sehingga menjadi asas profesional. Jadi yang perform menyambut baik, keputusan ke depan harus diwarnai pertimbangan nasional," kata dia.
Sebelumnya, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merasa difitnah oleh pernyataan yang dilontarkan Sudirman terkait pembubaran Pertamina Energy Trading Limited (Petral) di media massa.
Yudhoyono langsung merespon melalui akun media sosial Twitter dan Facebook dengan menyebut hal itu sebagai fitnah.
"Tidak ada yang mengusulkan ke saya agar Petral dibubarkan. Saya ulangi, tidak ada. Kalau ada pasti sudah saya tanggapi secara serius," tulis Yudhoyono.
Yudhoyono lantas meminta Sudirman melakukan klarifikasi. Sebab, menurut dia, saat masih menjadi Presiden, penyimpangan apapun diberantas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya