Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menyatakan, surplus produksi (lifting) minyak sebesar 1,5 juta barel per hari (bph) pada 20 tahun yang lalu kini disebut-sebut hanya tinggal sejarah.
Pasalnya, kata Sudirman Said, saat ini permintaaan akan minyak terus bertambah sedangkan produksinya terus menurun.
Menurutnya, saat ini Indonesia sedang berada di posisi yang tidak memungkinkan untuk mencapai target. Bahkan, masih banyak kalangan yang berpendapat bahawa Indonesia masih surplus minyak. Padahal Indonesia kini menjadi negara net importir minyak dengan negara lain.
“Saat 20 tahun yang lalu kita bisa menikmati lifting minyak 1,5 juta barel per hari (bph), sekarang sudah menjadi sejarah dan mungkin akan sulit mencapai kembali titik itu,” kata Sudirman di Senayan, Jakarta, Rabu (20/5/2015).
Sudirman mengungkapkan, permasalahan yang mendasar dalam indsutri hulu migas akibat rendahnya rasio penggantian cadangan migas. Hal ini membuat minimnya kegiatan eksplorasi atau penemuan cadangan baru di Indonesia.
Menurutnya, rasio penggantian minyak kini tak sebanding dengan migas yang dikeluarkan sehinggan cadangan migas kian menipis, hanya berkisar 2 banding 1. Sementara produksi gas hanya 10 banding 1.
“Rendahnya rasio penggantian cadangan migas Indonesia disebabkan oleh kurang berkembangnya usaha eksplorasi migas. Ditambah dengan krisis industri migas dunia, yaitu harga minyak yang turun drastis," jelasnya.
Oleh sebab itu, pihaknya menghimbau kepada pemerintah dan pelaku industri untuk saling bekerjasama dalam meningkatkan produksi dan menjaga cadangan minyak dan gas untuk pembangunan energi nasional yang berkelanjutan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Rusun Jadi Fokus Solusi Pemukiman yang Semakin Mahal di Jakarta
-
Tidak Gratis, Pindahkan Rp 200 Triliun ke 5 Bank Menkeu Purbaya Minta Bunga Segini!
-
BNI Sambut Penempatan Dana Pemerintah, Tapi Minta Beberapa Penjelasan
-
5 Perumahan di Bekasi Utara Cocok untuk Milenial, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group
-
Syarat Impor iPhone 17 Dibongkar Mendag, Apple Harus Lakukan Ini Dulu
-
Setelah Sawit, BPDP Sasar Hilirisasi Kelapa dan Kakao
-
5 Fakta Sopir Bank Jateng Bawa Kabur Rp 10 M, Momen Ditinggal ke Toilet Jadi Kunci