Suara.com - Wakil Ketua Komisi VI DPR Heri Gunawan mengungkapkan temuan beras plastik di Kota Bekasi, Jawa Barat, telah menjadi sorotan internasional.
"Beredarnya beras sintetis atau beras berbahan baku plastik di pasar internasional telah menjadi sorotan dan kecaman dari berbagai belahan dunia. Beras plastik ini pertama kali ditemukan dan dijual di pasar Cina, terutama di Taiyuan di Provinsi Shaanxi yang sudah ada kurang lebih sejak tahun 2008 yang lalu," kata Heri, Kamis (21/5/2015).
Heri mengatakan masuknya beras palsu ke Indonesia menunjukkan pemerintah lalai dalam mengawasi perizinan impor beras.
Menurut Heri kasus tersebut bertentangan dengan semangat Program Ketahanan Pangan yang menjadi salah satu visi Presiden Joko Widodo.
Heri mengatakan temuan beras plastik merupakan masalah serius karena merupakan kebutuhan sehari-hari dan terkait dengan kesehatan masyarakat.
Itu sebabnya, kata Heri, Pemerintah harus serius menanggapi kasus tersebut. Selain itu, pemerintah harus meningkatkan pengawasan terhadap peredaran beras, terutama yang mengandung plastik.
Pemerintah juga diminta tidak melempar tanggungjawab. Masyarakat, katanya, tidak butuh sekedar klaim Kementerian Perdagangan versus Kementerian Pertanian sebagai pihak yang paling benar dan paling bertanggungjawab.
Sikap saling lempar tanggung jawab dan menyalahkan, katanya, justru semakin meresahkan masyarakat dan tidak memberikan solusi apa-apa.
"Kemudian, harga beras yang saat ini terus naik dan tidak menentu akan menjadi pintu masuk produk berbahaya yang dijual murah. Buktinya, peredaran beras plastik semakin marak di pasaran dengan harga yang sangat terjangkau. Modusnya, beras tersebut dicampur dengan beras asli," kata dia.
Heri menambahkan peran Bulog dalam mengantisipasi penimbunan beras oleh tengkulak yang telah mendistorsi pasar beras juga menjadi salah satu alasan beredarnya beras plastik melalui kebijakan impor.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
OJK Akan Tertibkan Debt Collector, Kreditur Diminta Ikut Tanggung Jawab
-
Mengenal Flexible Futures Pada Bittime untuk Trading Kripto