Suara.com - Wakil Ketua Komisi VI DPR Heri Gunawan meminta pemerintah turun ke pasar-pasar beras untuk memastikan keamanan beras pascapenemuan beras mengandung bahan kimia (beras plastik) yang dapat mengakibatkan sakit perut dan kanker di Kota Bekasi, Jawa Barat.
"Pemerintah juga wajib turun ke pasar-pasar untuk mengecek langsung peredaran beras plastik. Selanjutnya, Stop impor beras. Karena selain menyebabkan melonjaknya harga beras, hal ini juga dapat mengatasi kemungkinan membludaknya peredaran beras plastik di masyarakat," katanya, Kamis (21/5/2015).
Heri mengatakan dampak temuan beras plastik di Kota Bekasi, sekarang sudah dirasakan langsung oleh masyarakat.
Pertama, toko yang menjual beras plastik di Kota Bekasi diminta tak beroperasi dulu oleh polisi, meski pedagangnya mengaku tidak tahu jualannya ternyata bisa membahayakan nyawa manusia.
Kedua, sebagian pedagang biasanya bisa menjual satu ton beras sehari, tapi sekarang turun 30 persen.
Ketiga, pembeli beras juga rugi. Soalnya, ia sudah mengeluarkan uang untuk belanja, tapi ternyata nasinya tidak sehat.
Dari aspek kesehatan, menurut ahli gizi, beras plastik mengandung bahan zat dioksin yang dapat mengakibatkan kerusakan organ tubuh, seperti gangguan hati, gagal ginjal, dan kanker.
"Masyarakat menjadi resah dan takut untuk membeli beras, disebabkan tidak dapat membedakan antara jenis beras asli dan beras plastik," katanya. "Di sini dibutuhkan kepedulian pemerintah secara nyata, atas langkah dan kebijakan serta pengawasan yang sinergis antar instansi guna mengantisipasi rasa resah gelisah di masyarakat."
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Tanggapi Sengkarut Utang Kereta Cepat, AHY: Saya Tak Mau Ada Polemik!
-
AHY Ungkap PR Prabowo Setelah 1 Tahun Menjabat: 9,9 Juta Keluarga Tidak Punya Rumah
-
AHY Enggan Buru-buru Bangun Tanggul Raksasa Jawa, Khawatir Anggaran Membengkak
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Menteri dan Wamen Dapat Mobil Dinas Maung, Purbaya: Uang Ada, Tergantung Pindad?
-
Disuruh Prabowo Pindahkan Uang Korupsi Rp 13,2 T, Purbaya: LPDP Uangnya Masih Kebanyakan
-
Cara Mendaftarkan Nama ke DTKS Agar Bisa Terima Bansos, KIP, PKH Sampai Prakerja!
-
BSU Rp 600 Ribu Cair Lagi Oktober 2025? Jangan Asal Cek Rekening, Ini Faktanya
-
Menkeu Purbaya Ungkap Nasib Insentif Mobil, Singgung Kesiapan Industri Otomotif
-
Ditantang Dedi Mulyadi, Menkeu Purbaya: Mungkin Anak Buahnya Ngibulin Dia