Suara.com - Dua minggu menjelang bulan puasa, harga bahan-bahan kebutuhan pokok mulai merangkak naik. Sejumlah pedagang tradisional di Jakarta memprediksikan kenaikan yang cukup besar akan terjadi seminggu sebelum puasa.
Pantauan Suara.com di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, sejumlah kebutuhan pokok pangan seperti bawang, cabai, telur, beras dan sayuran mulai merangkak naik. Namun, dari komoditas tersebut, harga bawang dan cabai yang menunjukan kenaikan harga paling tinggi. Hal ini lantaran permintaan yang terus meningkat namun stok yang kian menipis.
Salah seorang pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur Wawan mengungkapkan, komoditas cabai dan bawang mengalami kenaikan sejak minggu kedua pada Mei 2015. Namun kenaikan tersebut sedikit demi sedikit. Kenaikan tertinggi terjadi pada dua minggu jelang puasa.
“Ini memang sudah biasa terjadi setiap kalau mau bulan puasa sama lebaran. Terus ini juga disebabkan musim yang tidak menentu, harga cabai waktu awal Mei itu naiknya sekitar Rp3 ribu-Rp5 ribu/kg. Tapi pas dekat puasa naik drastis karena stok di gudang sudah mulai menipis tapi permintaannya banyak kan,” kata Wawan saat ditemui Suara.com, Kamis (28/5/2015).
Untuk komoditi cabai merah mengalami kenaikan sekitar Rp5 ribu/kg menjadi Rp22 ribu/kg dari sebelumnya Rp18 ribu/kg. Sedangkan untuk harga cabai rawit merah naik dari Rp 25 ribu menjadi Rp 30 ribu/kg, cabai rawit hijau menjadi Rp 20 ribu/kg dari sebelumnya dibanderol Rp 15 ribu/kg. Cabai kriting merah dijual seharga Rp 30 ribu dari Rp 25 ribu/kilo.
Menurut Wawan, kenaikan dari seluruh item komoditi cabai adalah cabai merah besar jadi Rp 50 ribu/kg dari sebelumnya hanya Rp 30 ribu.
“Yang paling tinggi itu cabai merah yang besar. Sampai Rp50 ribu sekarang. Soalnya kalau untuk masak biar nggak terlalu pedas biasanya pakai cabe merah besar. Terus juga sering digunakan untuk menghias makanan. Jadi ini sudah jadi andalannya ibu-ibu kalau mau lebaran kan,” jelasnya.
Selain cabai, menurut Wawan komiditi bawang juga menunjukan kenaikan yang sangat besar. Kini, konsumen harus merogoh kocek lebih dalam, Rp30 ribu untuk membeli bawang merah per kilogramnya. Padahal sebelumnya hanya Rp18-Rp20 ribu/kg. Sedangkan untuk bawang putih Rp20-Rp23 ribu/kg dari sebelumnya Rp15 ribu/kg.
"Bawang memang yang paling tinggi juga kenaikannya. Hal ini disebabkan karena belakangan perubahan musim yang tidak bisa diprediksi, kadang hujan, kadang panas terik yang bertepatan dengan musim panen. Jadinya, tanaman yang baru ditanam rusak. Terus ongkos trasnportasinya mahal untuk ngirim bawang, pasti akan berdampak sama barangnya juga,” ungkapnya.
Wawan mengaku dengan adanya kondisi kenaikan harga kebutuhan pokok ini telah mempengaruhi penjualannya. Biasanya Wawan mampu menjual 3-5 kg cabai dan bawang merah, kini Ia hanya mampu menjual 2kg.
“Yak arena harga pada naik orang pada beli jumlahnya lebih sedikit dari biasanya. Saya juga pendapatannya berkurang biasanya bisa lebih dari Rp3 jutaan/ hari sekarang Cuma Rp1,5 jutaan/hari,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Apa Itu Working Capital? Pahami Pengertian dan Pentingnya bagi Kesehatan Bisnis
-
Cara Cek PIP 2025 dari HP, Jangan Tunda Pastikan Status Penerima
-
Target Harga Surge (WIFI) Usai Kinerja Naik 155 Persen
-
PGN dan Dart Energy Teken Perjanjian Jual-Beli Gas Metana Batubara
-
Kemenhub Proyeksikan 119,5 Juta Orang Wara-wiri pada Nataru
-
Bongkar Strategi BUMN Migas Jaga Kepercayaan Investor Asing
-
Usai Ancam Bekukan Bea Cukai, Purbaya: Sekarang Lebih Aktif Razia, Hampir Sulit Disogok
-
Merger BUMN Karya Belum Rampung, Targetnya Mundur di 2026
-
MORA Resmi Merger dengan MyRepublic, Sinar Mas Ambil Kendali
-
Purbaya Klaim Coretax Siap Pakai, 60 Ribu Orang Sukses Login Bersamaan